Artikel ini berisi ciri-ciri gereja yang sehat menurut Alkitab.

Dalam sejarahnya, gereja terus-menerus mencari “format” yang ideal dan sehat. Itulah sebabnya sudah banyak terjadi reformasi atau pembaharuan di tubuh gereja. Karena mereka merasa bahwa format gereja selama ini kurang sehat atau kurang sesuai dengan Alkitab.

Di samping itu, juga timbul banyak denominasi/aliran baru di dalam gereja, yang menawarkan format baru gereja yang diyakini lebih sehat dan alkitabiah dari organisasi gereja induknya.

Sebenarnya seperti apakah gereja yang sehat dan alkitabiah itu? Tentu yang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab.

Baca juga: 12 Murid Yesus Dan Akhir Hidup Mereka (1)

Salah satu cara untuk mengetahui gereja yang sehat adalah dengan mempelajari kehidupan gereja yang ada di Alkitab, khususnya gereja mula-mula di Yerusalem.

Gereja mula-mula adalah gereja yang pertama kali lahir di muka bumi ini. Gereja tersebut adalah gereja yang ada di kota Yerusalem, seperti yang dicatat di Kitab Kisah Para Rasul pasal 1 sampai dengan pasal 12.

Kehadiran gereja mula-mula sebagai gereja pertama di muka bumi ini, jelas menarik untuk dipelajari. Dan kehidupan mereka patut untuk diteladani oleh gereja-gereja masa kini.

Baca juga: 10 Nabi Terbesar Di Perjanjian Baru

Memang gereja tersebut tidaklah sempurna, sebab mereka juga adalah manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, sama seperti kita, manusia pada umumnya.

Namun dalam posisi mereka yang unik tersebut – sebagai gereja perdana di bumi dan dicatat di Alkitab – terlepas dari kekurangan mereka, mereka layak untuk menjadi teladan bagi gereja-gereja pada masa-masa selanjutnya, termasuk pada zaman sekarang ini.

Baca juga: 7 Rasul Di Luar 12 Murid Yesus

Artikel kali ini akan membahas ciri-ciri gereja yang sehat berdasarkan kehidupan gereja mula-mula.

Jika kita teliti lebih lanjut di Alkitab, maka kita bisa menemukan paling tidak 10 hal yang menjadi ciri gereja mula-mula yang patut kita contoh. Di sini akan diuraikan secara singkat kesepuluh ciri tersebut.

 

1. Gereja Yang Memuridkan

“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul….” (Kisah Para Rasul 2: 42a)

Ciri gereja yang sehat menurut Alkitab, yang pertama adalah adanya pemuridan atau pengajaran yang terus-menerus terhadap jemaat.

Ketika jumlah murid-murid bertambah setelah “pertobatan massal” yang terjadi  pada hari Pentakosta, di mana 3000 orang jemaat bertambah (Kisah Para Rasul 2), mereka bertekun di dalam pengajaran rasul-rasul.

Para rasul memuridkan jemaat dengan mengajarkan mereka prinsip-prinsip hidup sebagai murid Kristus. Tidak heran, sebutan utama bagi orang percaya saat itu adalah murid.

Inilah tujuan misi yang diberikan oleh Tuhan Yesus, yakni menjadikan segala bangsa menjadi muridNya (Matius 28:19-20).

 

2. Gereja Yang Tekun Berdoa

“Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kisah Para Rasul 2:42b)

Ciri lain dari gereja mula-mula yang kita lihat adalah bahwa mereka tekun berdoa.

Para murid, yang sebagian besar baru saja bertobat pada hari Pentakosta, bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam doa. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ketekunan doa gereja Yerusalem juga terlihat pada saat rasul Petrus dipenjarakan Herodes karena memberitakan Injil, jemaat dengan tekun berdoa untuk dia, di rumah salah seorang jemaat, yakni Maria (Kisah Para Rasul 12: 5, 12).

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang doa gereja mula-mula, silakan baca: 7 Ciri Doa Gereja Mula-mula Yang Patut Diteladani

Gereja yang sehat dan alkitabiah adalah gereja yang tekun berdoa.

 

3. Gereja Dengan Pemimpin Yang Berotoritas

“Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.” (Kisah Para Rasul 4: 34b-35)

Para pemimpin gereja mula-mula di Yerusalem adalah para rasul, yakni 12 murid pertama Tuhan Yesus, dengan Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot.

Para pemimpin gereja mula-mula di Yerusalem adalah tim pemimpin yang kuat dan berwibawa.

Hal ini tampak misalnya ketika anggota jemaat menjual harta milik mereka dan meletakkan hasil penjualan tersebut di bawah kaki rasul-rasul untuk dibagi-bagikan di antara mereka yang kurang mampu.

Para pemimpin gereja mula-mula jelas adalah orang-orang yang berotoritas, sehingga jemaat tunduk dan taat pada otoritas mereka, termasuk dalam hal keuangan.

Gereja yang sehat dan alkitabiah adalah gereja yang memiliki pemimpin yang kuat, yang dihormati dan ditaati oleh jemaatnya.

 

4. Gereja Yang Dipenuhi Kuasa Allah

“Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak.” (Kisah Para Rasul 5:12a)

Tanda-tanda atau kuasa adalah suatu hal yang lumrah dalam gereja mula-mula. Mereka memperagakan banyak tanda dan mujizat, sehingga orang-orang menjadi percaya kepada Injil yang mereka beritakan dan orang yang sudah percaya semakin dikuatkan imannya.

Tanda dan mujizat tersebut tidak hanya dilakukan oleh para rasul, tetapi juga oleh para anggota jemaat awam, seperti Ananias. (Baca: 10 Mujizat Yang Dilakukan Oleh Gereja Mula-mula)

Gereja yang sehat dan alkitabiah adalah gereja yang di dalamnya nyata kuasa Allah.

Tentu hal ini tidak berarti bahwa setiap hari atau setiap ibadah minggu harus ada mujizat yang terjadi, yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, dan yang tuli mendengar.

Tetapi maksudnya adalah bahwa harus ada kuasa Tuhan yang nyata dalam gerejaNya, khususnya ketika mereka memberitakan Injil.

Tuhan Yesus telah memberi kuasa kepada gerejaNya untuk melakukan mujizat, terutama ketika mereka memberitakan Injil (Markus 16:15-18).

 

5. Gereja Yang Memberitakan Injil

“Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.” (Kisah Para Rasul 5:42)

Gereja mula-mula adalah gereja yang aktif memberitakan Injil.

Hal ini mereka lakukan dengan memperagakan banyak mujizat (lihat poin 4 di atas). Tidak heran jumlah mereka semakin hari semakin banyak.

Dalam memberitakan Injil tersebut mereka menghadapi banyak tantangan dari para pemimpin Yahudi. Para rasul ditangkap dan diadili (Kisah Para Rasul 4:1-22; 5:17-18). Petrus dipenjarakan, dan Yakobus dihukum mati (Kisah Para Rasul 12:1-4). Namun mereka tidak pernah takut, mereka terus memberitakan Injil di berbagai tempat, di Bait Allah dan di rumah-rumah.

Pemberitaan Injil adalah pesan terakhir Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sebelum Ia naik ke sorga meninggalkan mereka. Hal ini sangat penting bagi murid-murid Kristus/gerejaNya, sehingga keempat penulis Injil menuliskannya dalam Injil mereka masing-masing (Matius 28:19-20; Markus 16:15-16; Lukas 24:46-48; Yohanes 20:21).

Gereja yang sehat dan alkitabiah adalah gereja yang aktif dalam memberitakan Injil.

Tinggalkan Balasan