Sejarah Israel menurut Alkitab adalah suatu hal yang sangat penting untuk kita ketahui, sebab Israel adalah umat pilihan Allah, bangsa yang menjadi fokus pemberitaan Alkitab, khususnya di Perjanjian Lama.

Jika kita perhatikan, pasal-pasal pertama Alkitab Perjanjian Lama, yakni Kitab Kejadian, mencatat tentang sejarah manusia pada umumnya.

Baca juga: 12 Anak Yakub, Nenek Moyang Bangsa Israel

Namun setelah itu, pasal-pasal berikutnya dalam Kitab Kejadian hingga seluruh kitab-kitab di Perjanjian Lama, lebih fokus mencatat tentang peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan sejarah bangsa Israel sendiri.

Jadi Tuhan lebih memfokuskan kasihNya kepada sekelompok kecil manusia, yakni keturunan Abraham (umat Israel), dan memberi hukumNya kepada mereka tanpa mengabaikan bangsa-bangsa lain, hingga tiba saatnya Yesus datang ke bumi untuk menyelamatkan seluruh manusia yang berdosa, baik orang Israel, maupun bangsa-bangsa lain di luar Israel.

Baca juga: 10 Fakta Sejarah Yerusalem Menurut Alkitab

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bangsa Israel di Alkitab sehingga mempelajari Sejarah Israel menurut Alkitab adalah suatu keharusan bagi kita orang percaya.

Dalam artikel ini akan dibahas 10 fakta tentang Sejarah Israel menurut Alkitab, baik di  Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru.

Berikut pembahasannya.

1. Bangsa Israel Berawal Dari Perjanjian Allah Dengan Abraham, Nenek Moyang Mereka 

Abraham adalah nenek moyang bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.

Allah memanggil Abraham keluar dari negerinya, Ur-Kasdim, dan memerintahkannya  pergi ke suatu negeri yang akan ditunjukkanNya. Ia berjanji akan memberkati Abraham, membuat nama Abraham masyhur, dan oleh Abraham seluruh bangsa di muka bumi akan diberkati (Kejadian 12:1-3).

Abraham menaati panggilan Tuhan tersebut. Ia meninggalkan negerinya dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Dan ia menerima berkat-berkat jasmani yang Tuhan janjikan kepadanya ketika ia menjadi pendatang di negeri orang Kanaan. (Baca: 10 Tokoh Alkitab Terbesar Di Perjanjian Lama).

Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa Tanah Kanaan akan menjadi miliknya dan milik keturunannya. Tuhan juga berjanji bahwa keturunan keempatnya (bangsa Israel) akan kembali dari Mesir ke Tanah Perjanjian, pada saat mana kedurjanaan/kejahatan orang Amori (bangsa-bangsa asli Tanah Kanaan) sudah genap (Kejadian 15:13-16).

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan akan memunahkan penduduk Tanah Kanaan, lalu membawa bangsa Israel ke situ, sebab bangsa-bangsa Kanaan tersebut telah mencapai puncak dosanya dan tak mungkin lagi bertobat (sudah dikasih waktu 400 tahun, selama bangsa Israel masih berada di Mesir).

 

2. Bangsa Israel Adalah Semua Keturunan Yakub, Dari 12 Anak Yakub Menjadi 12 Suku Israel

Yakub adalah bapa leluhur bangsa Israel, dia adalah anak Ishak dan cucu Abraham. Yakub juga merupakan orang pilihan Tuhan, seperti halnya Abraham dan Ishak. Dan Tuhan mengikat perjanjianNya dengan Yakub, sebagaimana yang Ia buat dengan Abraham, kakeknya, dan Ishak, ayahnya.

Tuhan kemudian mengganti nama Yakub menjadi Israel. Yakub artinya adalah “penipu”. Sedangkan Israel artinya adalah “bergulat dengan Allah”. Hal ini terjadi setelah Yakub bergulat dengan malaikat Allah (Kejadian 32:8; 35:10).

Yakub memperanakkan 12 anak laki-laki dari dua istri, yakni Lea dan Rahel, anak-anak Laban; serta dari dua gundik, yakni Bilha dan Zilpa. Selain itu Yakub juga mempunyai 1 anak perempuan dari Lea.

Kedua belas anak laki-laki Yakub inilah yang menjadi nenek moyang dari kedua belas suku Israel. Keturunan merekalah yang disebut sebagai bangsa Israel. Dan bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan, berdasarkan perjanjianNya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, nenek moyang mereka.

 

3. Bangsa Israel Datang Ke Mesir Sebanyak 75 Jiwa Dan Berkembang Menjadi 2 Juta Jiwa Dalam 400 Tahun 

Salah satu anak Yakub, adalah anak kesayangannya, yakni Yusuf. Yusuf diperlakukannya secara istimewa. Karena itu saudara-saudara Yusuf menjadi iri kepada Yusuf lalu menjualnya ke Mesir.

Lama kemudian Yusuf menjadi orang kepercayaan Firaun, Raja Mesir. Dan melalui mimpi Firaun, Yusuf mengumpulkan banyak gandum di Mesir, karena akan ada tujuh tahun masa kelimpahan di Mesir dan tujuh tahun lagi akan ada masa paceklik.

Ketika masa paceklik itu tiba, maka anak-anak Yakub di Tanah Kanaan (Tanah Perjanjian) pergi ke Mesir untuk membeli gandum.

Setelah Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, maka Yakub pun datang ke Mesir, beserta seluruh keluarganya, sebanyak 75 jiwa. Mereka menjadi pendatang di Mesir yang ditempatkan di satu tempat khusus yang terpisah dari bangsa Mesir.

Ketika Yusuf mati, dan Firaun yang lain bangkit, yang tidak mengenal Yusuf, maka dia mulai memperlakukan bangsa Israel dengan begitu keras. Apalagi ketika jumlah orang Israel semakin bertambah banyak di Mesir, sekitar 2 juta jiwa dalam kurun 400 tahun.

Maka raja Firaun yang baru membuat kebijakan untuk membasmi orang Israel dengan cara membunuh bayi-bayi mereka. Mereka juga diharuskan kerja paksa di Mesir.

 

4. Bangsa Israel Keluar Dari Mesir Menuju Tanah Perjanjian Dan Mengembara Di Padang Gurun Selama 40 Tahun Di Bawah Kepemimpinan Musa

Tuhan kemudian memanggil Musa dan memerintahkannya untuk membawa umatNya keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian yang telah Ia janjikan kepada nenek moyang mereka, Abraham, Ishak dan Yakub. Setelah sempat menolak, Musa akhirnya pergi menemui teman sebangsanya.

Tetapi raja Mesir, Firaun, tidak mengizinkan bangsa Israel pergi dari Mesir, sebab mereka adalah budak-budak yang dipekerjakan Firaun, kepergian mereka akan menjadi kerugian bagi dia dan bangsa Mesir. Namun Tuhan mendatangkan banyak tulah kepada Firaun dan bangsanya sehingga Firaun melepaskan bangsa Israel dari perbudakannya (Keluaran 6-12).

Tetapi di padang gurun menuju Tanah Perjanjian bangsa Israel memberontak kepada Tuhan. Sebab ketika Ia mengutus 12 pengintai ke Tanah Perjanjian, 10 orang dari pengintai itu memberi kabar buruk kepada orang Israel, dan sebagian besar orang Israel mempercayainya sehingga mereka menolak pergi ke tanah perjanjian dan ingin kembali ke Mesir.

Karena itu Tuhan sangat murka kepada bangsa Israel, Ia membunuh semua orang yang tak percaya itu, laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas, kecuali Kaleb dan Yosua yang tidak ikut memberontak kepadaNya.

Jadi yang akan masuk ke Tanah Perjanjian hanya mereka yang berusia 20 tahun ke bawah serta perempuan dan anak-anak. Namun mereka harus berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun sebelum masuk ke tanah perjanjian, sampai semua para pemberontak tersebut mati di padang gurun (Bilangan 13-14).

Bahkan Musa sendiri, pemimpin mereka, terpancing dengan tingkah laku orang Israel, yang dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala dan keras hati. Akibatnya Musa pun marah dan memukul gunung batu sebanyak dua kali, sehingga Tuhan murka kepadanya dan kepada Harun serta tidak mengizinkan mereka masuk ke Tanah Perjanjian.

 

5. Bangsa Israel Masuk Ke Tanah Perjanjian Di Bawah

Kepemimpinan Yosua

Tuhan telah berjanji kepada Abraham bahwa keturunan keempatnya akan kembali ke Tanah Perjanjian dengan membawa banyak harta benda, sebab pada saat itu kedurjanaan orang Amori di Tanah Kanaan sudah genap (lihat poin 1 di atas).

Dalam Ulangan 9:4-5 dikatakan bahwa alasan bangsa Kanaan dimusnahkan ada dua: pertama, karena kefasikan bangsa-bangsa Kanaan itu; kedua, supaya janji kepada Abraham digenapi.

Jadi Tuhan tidak memusnahkan bangsa-bangsa Kanaan serta memberikan tanah mereka kepada bangsa Israel secara sewenang-wenang, melainkan karena keberdosaan bangsa-bangsa Kanaan tersebut yang tidak mau bertobat meski telah diberi waktu selama 400 tahun.

Bangsa Israel masuk ke Tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua, setelah Musa ditolak Tuhan masuk Tanah Kanaan karena ketidaktaatannya kepadaNya. Mereka masuk ke Tanah Kanaan melalui sungai Yordan dan masuk ke kota Yerikho. Tetapi mereka tidak memasuki Tanah itu dengan begitu saja, tetapi melalui peperangan dan ketaatan kepada Tuhan.

Penaklukan bangsa Kanaan ini secara geografis terjadi pada zaman Yosua (Yosua 21:43), tetapi orang-orang Kanaan, atau bangsa Filistin, masih berkuasa hingga zaman Daud.

 

Tinggalkan Balasan