Artikel ini membahas tentang 10 jenis puasa Kristen menurut Alkitab.

Dalam pengertian Kristen, puasa artinya adalah perbuatan tidak makan dan/atau tidak minum dalam jangka waktu tertentu untuk suatu maksud yang bersifat rohani.

Tidak bisa dipungkiri bahwa puasa sangat penting bagi orang Kristen, sekalipun bukan merupakan suatu keharusan.

Baca juga: 7 Makna Puasa Menurut Pandangan Kristen

Karena itu kita perlu untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang puasa Kristen sebagaimana yang dicatat dalam Alkitab.

Salah satunya adalah kita perlu mengetahui tentang jenis-jenis puasa Kristen menurut Alkitab.

Baca juga: 7 Cara Berpuasa Kristen Menurut Alkitab

Jika kita perhatikan, ternyata ada banyak jenis puasa Kristen.  Paling tidak, ada 10 jenis puasa Kristen, sebagaimana dicatat di Alkitab.

Tentu pembagian jenis puasa di Alkitab ini bukanlah suatu hal yang baku, dan dalam beberapa hal saling tumpang tindih.

Baca juga: 10 Fakta Tentang Puasa Menurut Pandangan Kristen

Kendati demikian, pembagian jenis puasa Kristen ini setidaknya membuat kita bisa lebih memahami puasa Kristen menurut Alkitab dan mempraktekkannya dalam puasa kita.

Lalu, jenis-jenis puasa apa sajakah yang termasuk ke dalam 10 jenis puasa Kristen menurut Akitab?

Berikut pembahasannya.

 

1. Puasa Biasa

Jenis puasa Kristen menurut Alkitab yang pertama adalah puasa biasa.

Puasa biasa maksudnya adalah puasa dengan tidak makan tetapi minum.

Contoh puasa seperti ini di Alkitab adalah puasa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, di mana Ia berpuasa tidak makan selama 40 hari 40 malam (Matius 4:2).

Karena dalam Alkitab tidak disebutkan Tuhan Yesus tidak minum, hanya disebutkan tidak makan, maka harus diartikan bahwa Tuhan Yesus hanya puasa tidak makan, tetapi tetap minum.

Kita juga bisa berpuasa dengan cara seperti ini, hanya minum air tetapi tidak makan.

Tentu saja tidak perlu sampai 40 hari, seperti Tuhan Yesus.

Puasa Tuhan Yesus adalah puasa supranatural, yang hanya bisa dilakukan dengan campur tangan Allah secara langsung (lihat poin 3 di bawah).

Puasa seperti ini bisa kita lakukan selama 40 hari (atau lebih), jika kita makan dan minum setidaknya setiap 24 jam.

 

2. Puasa Total

Jenis puasa Kristen menurut Alkitab yang kedua adalah puasa total.

Puasa total adalah puasa dengan tidak makan dan tidak minum. Artinya tidak makan dan minum sesuatu apa pun.

Contoh puasa seperti ini adalah puasa orang Niniwe (Yunus 3:5-7).

Puasa total umumnya hanya dapat dilakukan selama 3 hari.

Atau untuk kasus tertentu (tergantung pada ketahanan tubuh seseorang), paling lama bisa sampai 5 hari penuh tanpa makan dan minum.

 

3. Puasa Supranatural

Jenis puasa Kristen menurut Alkitab yang ketiga adalah puasa supranatural.

Puasa supranatural adalah puasa dengan tidak makan dan/atau tidak minum dalam jangka waktu yang sangat lama.

Jadi puasa seperti ini adalah puasa biasa (poin 1 di atas) atau puasa total (poin 2 di atas) dengan durasi waktu yang jauh lebih panjang.

Contoh puasa seperti ini adalah puasa yang dilakukan oleh Musa ketika berada di Gunung Sinai, atau puasa nabi Elia ketika berada di Gunung Horeb (1 Raja-raja 19)

Baik Musa maupun Elia, berpuasa selama 40 hari 40 malam.

Mereka dimampukan hidup tanpa makanan/minuman selama jangka waktu yang panjang tersebut.

Tidak makan (dan tidak minum) apa-apa selama 40 hari-40 malam tentu tidak akan bisa membuat seseorang dapat bertahan hidup.

Jadi kedua kasus puasa di atas (juga puasa Tuhan Yesus yang disebut dalam poin 1 di atas) adalah kasus khusus di Alkitab, yang tidak bisa diterapkan secara umum bagi orang percaya pada masa kini.

 

4. Puasa Terbatas

Jenis puasa Kristen menurut Alkitab yang keempat adalah puasa terbatas.

Puasa terbatas maksudnya adalah tidak memakan makanan tertentu, atau hanya memakan makanan tertentu.

Contoh puasa seperti ini adalah puasa yang dilakukan oleh Daniel dan ketiga temannya (Sadrakh, Mesakh, Abednego) di Babel.

Daniel dan teman-temannya tidak memakan makanan yang sedap-sedap (yang haram menurut Taurat Yahudi) di istana Babel. Mereka hanya memakan sayur-sayuran (Daniel 1:1-21).

Puasa ini juga dikenal sebagai puasa Daniel.

Puasa Daniel dan teman-temannya memang puasa yang “terpaksa”, tetapi hal seperti ini masih bisa kita terapkan saat ini.

Kita bisa berpuasa dengan tidak memakan makanan yang lezat atau makanan kesukaan kita.

5. Puasa Berkala

Jenis puasa Kristen menurut Alkitab yang kelima adalah puasa berkala, yakni puasa yang dilakukan secara rutin dalam suatu waktu tertentu.

Puasa inilah yang pertama sekali disebutkan di Alkitab (Imamat 16:29-31; 23:27-32; Bilangan 29:7).

Puasa ini diperintahkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel untuk dijalankan di setiap Hari Pendamaian.

Jadi puasa ini dilakukan setahun sekali, yakni pada Hari Pendamaian, pada tanggal 10 bulan yang ke-7 setiap tahunnya dalam kalender Yahudi .

Hari Pendamaian, satu dari 10 hari raya Israel, bertujuan untuk mengingatkan umat Israel akan dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan (Baca: 10 Hari Raya Israel Di Alkitab)

Pada hari itu, Imam Besar akan masuk ke ruang Maha Kudus Bait Suci dengan membawa darah hewan untuk dipercikkan ke Tabut Perjanjian sebagai lambang penyucian dosa umat Israel.

Upacara penyucian dosa ini adalah lambang penyucian dosa umat manusia oleh darah Yesus, yang digenapi ketika Ia wafat di kayu salib.

Puasa ini kemudian bertambah menjadi empat kali setahun, yakni bulan ke-4, ke-5, ke-7, dan bulan ke-10 (Zakharia 8:19).

Tidak jelas kapan penambahan hari puasa ini dimulai, yang jelas pada zaman nabi Zakharia melayani di Yehuda, hal ini sudah terjadi. Artinya, baru terjadi setelah orang Israel (Yehuda) dibuang ke Babel.

Menurut Talmud (dokumen berisi ajaran rabi-rabi Yahudi), puasa-puasa rutin tersebut muncul untuk mengenang berbagai malapetaka yang terjadi di sepanjang sejarah Israel.

Meski bukan lagi dalam rangka Hari Pendamaian dan hari-hari berkabung Israel, puasa berkala masih bisa diterapkan oleh gereja-gereja pada masa kini.

Faktanya ada gereja yang menjalankan puasa berkala secara rutin, seperti Gereja Katolik yang berpuasa menjelang Hari Paskah.

Tinggalkan Balasan