Artikel ini berisi tentang 10 kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi atau paling inspiratif, yang menjadi sumber inspirasi bagi setiap orang percaya.
Ada banyak kisah tokoh Alkitab yang menginspirasi, yang bisa memberi inspirasi bagi kita dalam menjalani hidup serta mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Kisah tokoh-tokoh Alkitab ini disebut paling menginspirasi sebab mereka adalah orang-orang yang telah mengalami banyak lika-liku hidup: hinaan, penolakan, ancaman, kejatuhan, penderitaan, sebelum mereka mencapai hidup yang sukses dan maksimal di mata Tuhan.
Kisah-kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi ini sebenarnya bukanlah kisah yang asing bagi kita orang percaya.
Kisah-kisah tokoh Alkitab tersebut sudah kita hafal, sebab sering dikhotbahkan di gereja atau diajarkan di kelas Sekokah Minggu.
Baca juga: 10 Karakter Tokoh Alkitab Perjanjian Lama Yang Patut Diteladani
Kendati demikian, kisah-kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi ini perlu terus kita pelajari agar kita semakin terinspirasi oleh kisah hidup mereka.
Kisah tokoh-tokoh Alkitab yang menginspirasi ini adalah kisah dari tokoh-tokoh terkenal di Alkitab, baik di Perjanjian Lama, maupun di Perjanjian Baru.
Baca juga: 10 Karakter Tokoh Alkitab Perjanjian Baru Yang Patut Diteladani
Semua kisah tokoh Alkitab yang dicatat di sini adalah kisah tokoh Alkitab yang takut akan Tuhan dan yang hidupnya patut diteladani, sekalipun mereka punya kelemahan atau kekurangan.
Berikut pembahasan tentang 10 kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi.
1. Abraham
Kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi yang pertama adalah kisah Abraham.
Abraham adalah nenek moyang bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.
Allah memanggil Abraham untuk mengadakan perjanjian denganNya. Abraham tadinya belum dikenal, bahkan ayahnya, Terah, adalah seorang penyembah berhala.
Allah memanggil Abraham keluar dari negerinya, Ur-Kasdim, dan pergi ke suatu negeri yang akan ditunjukkanNya.
Ia berjanji akan memberkati Abraham, membuat nama Abraham masyhur, dan oleh Abraham seluruh bangsa di muka bumi akan diberkati.
Abraham menaati panggilan Tuhan tersebut. Ia meninggalkan negerinya dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya, yakni Tanah Kanaan.
Ia membawa istrinya, Sara, dan keponakannya, Lot, serta segala hartanya dan orang-orangnya.
Di Tanah Kanaan Tuhan berjanji akan memberikan negeri itu kepada keturunan Abraham (Kejadian 12:1-9).
Tuhan juga berjanji akan membuat keturunan Abraham sebanyak bintang di langit dan sebanyak pasir di tepi laut.
Pada waktu Tuhan memanggil Abraham, ia belum mempunyai anak dan ia serta istrinya sudah tua. Abraham berusia 75 tahun dan Sara 65 tahun. Selain itu Sara juga mandul.
Abraham diberkati Tuhan di Tanah Perjanjian dan membuat namanya masyhur.
Tetapi Abraham baru menerima penggenapan janji Tuhan tentang kelahiran anaknya (agar ia bisa mempunyai keturunan sebanyak bintang di langit) ketika ia berusia 100 tahun, atau 25 tahun kemudian!
Tetapi anak yang Tuhan beri tersebut, Ishak, Tuhan perintahkan untuk dipersembahkan Abraham.
Dan Abraham taat, tetapi Ishak tidak jadi dipersembahkan, sebab Tuhan hanya menguji iman Abraham (Kejadian 22).
Iman Abraham sangat kokoh, menantikan kelahiran Ishak selama 25 tahun dan mempersembahkannya kepada Tuhan!
Abraham berubah dari orang yang tidak dikenal di Ur-Kasdim menjadi tokoh Alkitab besar, bapa orang percaya, nenek moyang umat pilihan Tuhan, dan nenek moyang Tuhan Yesus secara manusia.
2. Ayub
Kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi yang kedua adalah kisah Ayub.
Ayub adalah seorang yang benar dan saleh di hadapan Allah.
Selain itu, Ayub juga orang yang kaya.
Allah mengizinkan iblis untuk mencobai Ayub dengan sangat berat: kematian anak-anaknya secara mendadak, penyakit kulit yang dideritanya, dan harta kekayaannya yang lenyap seketika.
Bahkan istrinya meminta Ayub untuk mengutuki Allahnya lalu mati.
Demikian juga sahabat-sahabatnya, yang datang menghiburnya. Mereka mempersalahkan Ayub; mereka berpikir bahwa Ayub menderita karena dosa-dosanya.
Namun Ayub tidak mempersalahkan Tuhan atas segala penderitaan yang dialaminya.
Meski sempat ragu, iman Ayub tetap kokoh kepada Tuhan. Ayub tetap setia sampai akhir dalam mengikut Tuhan.
Pada akhirnya Ayub dipulihkan oleh Tuhan setelah ia selesai menjalani pencobaan iblis yang Allah izinkan terjadi atas dirinya.
Ayub mempunyai tujuh anak lagi, dan putri-putrinya adalah orang-orang yang paling cantik di negeri-negeri Timur (Negara-negara sebelah timur Israel).
Ayub juga Tuhan berkati sedemikian sehingga ia sangat kaya, jauh lebih kaya dari sebelumnya, dan menjadi orang yang terkaya di antara orang-orang di negeri Timur.
Dalam sekejap Ayub berubah dari orang yang berada menjadi orang yang tidak punya apa-apa, miskin, menderita, dihina dan ditolak.
Tetapi kemudian Ayub Tuhan pulihkan ke dalam keadaan semula, bahkan lebih hebat dan lebih sukses lagi!
3. Yusuf
Kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi yang ketiga adalah kisah Yusuf.
Yusuf adalah anak kesayangan Yakub, sebab Yusuf lahir di masa tua Yakub dari istri kesayangannya, Rahel. Karena itulah Yakub memanjakan Yusuf. Ia membelikan Yusuf jubah yang sangat indah.
Hal ini membuat saudara-saudara Yusuf menjadi cemburu.
Apalagi setelah Yusuf menceritakan mimpinya kepada mereka yang menggambarkan keunggulan Yusuf atas saudara-saudaranya itu, makin bencilah mereka kepada Yusuf.
Karena itulah Yusuf mereka jual kepada seorang Ismael yang kemudian membawa Yusuf ke Mesir.
Yusuf dijual kepada seorang pegawai istana Firaun yang bernama Potifar. Yusuf kemudian menjadi kepala rumah tangga Potifar dan orang kepercayaannya (Kejadian 39:4, 6).
Karena Yusuf difitnah oleh istri Potifar dengan berkata bahwa Yusuf ingin memperkosanya, maka Yusuf dimasukkan ke penjara.
Di penjara, Yusuf berhasil menafsirkan mimpi juru minum dan juru roti Firaun, yang saat itu sama-sama dipenjarakan dengan Yusuf. Hal ini membuat Yusuf dipanggil untuk menafsirkan mimpi raja Firaun, raja Mesir.
Akhirnya, raja Firaun mengangkat Yusuf sebagai pempimpin tertinggi di Mesir di bawah kuasa Firaun. Jadi Yusuf menjadi orang kedua di kerajaan Mesir.
Dialah yang dipercayakan oleh Firaun untuk mengelola pemerintahan Mesir, termasuk logistik, yang berpengaruh kepada bangsa-bangsa lain pada masa itu (Kejadian 41:39-44).
Yusuf berhasil menyelamatkan banyak bangsa dari bahaya kelaparan, termasuk keluarganya sendiri di Tanah Kanaan, yang datang ke Mesir untuk membeli gandum.
Dari anak yang dimanja orang tua, dibuang saudara-saudaranya, dan difitnah istri potifar, Yusuf tampil menjadi penguasa dunia.
Hal itu diraihnya setelah 13 tahun! Ia dibuang pada usia 17 tahun dan menjadi Perdana Menteri Mesir pada usia 30 tahun
4. Musa
Kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi yang keempat adalah kisah Musa.
Musa lahir di Mesir, di mana orang Israel berada di bawah perbudakan orang Mesir. Tetapi ia dididik dan dibesarkan di rumah raja Firaun hingga ia berusia 40 tahun.
Ketika Musa hendak menolong bangsa Israel atas kekuasaan orang Mesir, ia ditolak oleh bangsanya sehingga ia harus melarikan diri ke Midian. Di situ ia berkeluarga dan bekerja pada mertuanya, 40 tahun lamanya.
Lalu Tuhan memanggilnya untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.
Dia memimpin sekitar 2 juta umat Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Pejanjian, mengembara di padang gurun selama 40 tahun (Kisah Para Rasul 7:20-39).
Musa memang tidak masuk ke Tanah Perjanjian, ia mati di perbatasan Tanah Kanaan. Tetapi ia telah berhasil membawa umat Tuhan dari Mesir hingga ke perbatasan Tanah perjanjian.
Musa lahir di tanah perbudakan, diangkat anak oleh putri Firaun, dibesarkan dan dididik di istana, tetapi ditolak bangsanya.
Tetapi Tuhan kemudian memanggilnya sehingga menjadi pemimpin pertama umat Tuhan di padang gurun menuju Tanah Perjanjian.
5. Rut
Kisah tokoh Alkitab paling menginspirasi yang kelima adalah kisah Rut.
Naomi, seorang perempuan Israel yang pergi bersama keluarganya mengungsi dari kampung halamannya di Betlehem menuju Moab, karena kelaparan yang terjadi di Israel.
Mereka pergi pada zaman hakim-hakim memerintah di Israel (ketika raja belum ada di Israel), tetapi tidak disebutkan pada zaman hakim siapa.
Naomi pergi ke Moab bersama suaminya, Elimelekh, dan kedua anaknya laki-laki, Mahlon dan Kilyon.
Di Moab suami Naomi meninggal. Kedua anak Naomi menikah, yang pertama menikahi Orpa, anak kedua menikahi Rut, keduanya orang Moab yang tidak meyembah Tuhan Israel.
Kedua anak Naomi itu kemudian meninggal tanpa meninggalkan anak. Lalu Naomi bersiap pulang ke kampungnya, Betlehem di Israel, setelah masa kelaparan di Israel berlalu.
Ia meminta kedua menantunya itu untuk kembali kepada orang tua mereka masing-masing. Walau dengan berat hati, Orpa akhirnya bersedia pulang ke orang tuanya.
Tetapi Rut tidak, ia bersikeras ingin mengikuti mertuanya itu pulang ke Israel dan menyembah Tuhan Israel (Rut 1).
Naomi dan Rut pun kembali ke Betlehem, kampung halaman Naomi.
Di Betlehem Rut akhirnya dinikahkan dengan Boas, seorang pria kaya namun baik hati dan takut akan Tuhan, yang masih merupakan kerabat Naomi.
Rut melahirkan anak laki-laki bernama Obed (Rut 4).
Obed adalah ayah Isai, ayah Daud, raja terbesar Israel, yang juga menjadi nenek moyang Mesias (Tuhan Yesus secara manusia).
Nama Rut diabadikan dalam silsilah Tuhan Yesus (Matius 1:5).
Dari seorang perempuan asing yang tidak percaya Tuhan, lalu menjadi janda, Rut berubah menjadi istri orang kaya yang takut Tuhan, dan menjadi nenek moyang Sang Juruselamat!