Artikel ini akan membahas tentang 10 murid Yesus dari kalangan atas atau dari latar belakang sosial dan ekonomi tinggi.
Jika membaca kisah hidup Tuhan Yesus di kitab-kitab Injil, maka kita akan menemukan fakta bahwa Ia adalah orang yang sangat sederhana/bersahaja.
Tuhan Yesus sendiri mengakui bahwa Dia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya (Matius 8:20).
Baca juga: 12 Murid Yesus Dan Akhir hidup Mereka
Ia hidup mengembara, berkeliling dari desa ke desa, dari kota ke kota untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah (Matius 9:35; Markus 1:38-39; Kisah Para Rasul 10:37-39).
Juga sebagian besar dari murid-muridNya adalah orang-orang yang sederhana, seperti para nelayan.
Dan selama pelayananNya di bumi, Tuhan Yesus lebih banyak melayani orang-orang sederhana, miskin, dan terpinggirkan, seperti para janda, wanita sundal, dan pemungut cukai (Baca: 10 Cara Hidup Yesus Yang Patut Diteladani)
Kendati demikian, Yesus sejatinya tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial dan status ekonominya.
Tuhan Yesus juga cukup sering melayani orang-orang dari kalangan atas, orang yang terpelajar dan orang kaya.
Sebagai contoh, Tuhan Yesus juga tidak menolak undangan Simon, seorang Farisi, untuk makan di rumahya (Lukas 7:36-50), sekalipun Dia paling banyak mendapat perlawanan dari orang-orang Farisi.
Baca juga: 7 Anggota Keluarga Yesus Yang Aktif Dalam Pelayanan
Bahkan Tuhan Yesus juga mempunyai sejumlah murid dari kalangan atas, dari latar belakang sosial dan ekonomi yang tinggi.
Artikel ini akan membahas 10 murid Yesus dari kalangan atas dari segi sosial dan ekonomi.
Mereka terdiri dari murid-murid terdekatNya, yang selalu menyertaiNya, maupun para murid yang tidak selalu bersamaNya, tetapi telah menjadi pengikutNya.
Berikut kesepuluh murid Tuhan Yesus dari kalangan atas sosial dan ekonomi tersebut.
1. Yohanes
Murid Yesus dari kalangan atas yang pertama adalah Yohanes.
Yohanes berasal dari keluarga yang cukup berada, sebab ayahnya, Zebedeus, adalah nelayan yang mempunyai “orang-orang upahan” (Markus 1:20).
Yohanes dikenal sebagai murid yang dikasihi Tuhan Yesus, yang bersandar dekat kepadaNya pada Perjamuan Paskah Terakhir (Yohanes 13:23).
Bersama Petrus dan Yakobus saudaranya (lihat poin 2 di bawah), ia merupakan murid terdekat Yesus.
Yohanes adalah orang yang agresif dan mempunyai watak yang keras (Lukas 9:49-50).
Namun kemudian ia berubah menjadi rasul yang penuh kasih, yang banyak menulis tentang kasih.
Yohaneslah satu-satunya murid yang berani tetap berdiri di dekat salib Tuhan Yesus, dan Ia menyerahkan ibuNya untuk diurus oleh Yohanes (Yohanes 19:26-27).
Di gereja mula-mula di Yerusalem, peran Yohanes cukup besar. Bersama Petrus ia menjadi pemimpin gereja terkemuka.
Dan, bersama Petrus dan Yakobus saudara Tuhan Yesus, Yohanes adalah sokoguru jemaat mula-mula di Yerusalem (Baca: 7 Fakta Penting Tentang Yohanes Di Alkitab).
2. Yakobus
Murid Yesus dari kalangan atas yang kedua adalah Yakobus.
Yakobus adalah saudara Yohanes, karena itu Yakobus juga adalah murid Yesus dari kalangan atas.
Bersama saudaranya, Yohanes, ia dipanggil menjadi murid Tuhan Yesus ketika mereka sedang menjala ikan (Matius 4:21-22).
Tuhan Yesus menggelari Yakobus dan Yohanes sebagai Boanerges, yang berarti anak-anak guruh (Markus 3:17).
Mungkin hal ini menunjukkan karakter mereka yang agresif dan berwatak keras.
Salah satu bukti kekerasan watak mereka adalah tatkala mereka mengusulkan kemusnahan suatu desa di Samaria, karena menolak Tuhan Yesus melewati wilayah mereka dalam perjalananNya menuju Yerusalem.
Tetapi Tuhan Yesus menegur mereka atas hal ini (Lukas 9:51-56).
Yakobus mati muda, di mana raja Herodes membunuhnya dengan pedang (Kisah Para Rasul 12:2).
Dengan demikian Yakobus adalah martir pertama dari 12 murid Tuhan Yesus (Baca: 7 Martir Terkenal Di Alkitab).
3. Matius
Murid Yesus dari kalangan atas yang ketiga adalah Matius.
Matius adalah seorang pemungut cukai yang kemudian dipanggil Tuhan Yesus menjadi muridNya (Matius 9:9).
Hal ini menimbulkan sungut-sungut di kalangan orang Yahudi.
Sebab saat itu para pemungut cukai dianggap sebagai pengkhianat, dikarenakan oleh hubungan mereka yang erat dengan penjajah Romawi.
Namun pada masa itu pemungut cukai adalah orang yang cukup berada dan punya pekerjaan cukup bergengsi sekalipun dibenci banyak orang.
Apalagi para pemungut cukai adalah orang yang terbiasa memungut pajak rakyat melebihi yang ditentukan pemerintah Romawi (bandingkan dengan Lukas 3:12-13).
Bahwa Matius cukup berada nyata tatkala ia mengadakan perjamuan yang besar untuk Tuhan Yesus di rumahnya, serta mengundang banyak orang untuk ikut di dalam perjamuan tersebut (Lukas 5:29). (Baca: 7 Fakta Penting Tentang Matius Di Alkitab).
4. Salome
Murid Yesus dari kalangan atas yang keempat adalah Salome.
Berdasarkan Markus 16:1 dan Matius 27:56, Salome adalah ibu Yohanes dan Yakobus (lihat poin 1 dan 2 di atas).
Di dalam Markus 15:40-41 dijelaskan bahwa Salome adalah salah satu perempuan yang berada di dekat salib Yesus, menyaksikan Yesus disalibkan dan wafat.
Dijelaskan juga bahwa Salome, bersama perempuan-perempuan lainnya yang berada di dekat salib Yesus, telah mengikut dan melayani Yesus sejak dari Galilea.
Galilea adalah tempat Yesus dibesarkan dan menjadi markas pelayananNya, di mana sebagian besar waktuNya Ia pakai untuk melayani di situ.
Sedangkan penyaliban terjadi di Yerusalem, wilayah Yudea.
Hal ini membuktikan bahwa Salome sudah cukup lama mengikut Yesus dalam pelayananNya memberitakan Injil.
Salome setia melayani Yesus sejak di Galilea hingga Ia disalibkan di Yerusalem.
Salome terutama melayani dalam bantuan keuangan bagi rombongan Yesus dan murid-muridNya, seperti halnya para perempuan lainnya (Baca: 15 Tokoh Alkitab Yang Murah Hati).
Salome memang adalah perempuan yang cukup berada, sebab suaminya, Zebedeus, adalah nelayan yang mempunyai “orang-orang upahan” (lihat poin 1 di atas).
5. Nikodemus
Murid Yesus dari kalangan atas yang kelima adalah Nikodemus.
Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi yang pernah datang menemuiNya pada malam hari.
Pada saat itu Tuhan Yesus berbicara tentang kelahiran baru yang harus dialami seseorang agar bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3).
Sekalipun saat itu tidak diberitahukan akhir pembicaraan Yesus dengan Nikodemus, namun kemudian ia ternyata bertobat dan menjadi murid Yesus.
Itulah sebabnya saat jenazah Yesus hendak dimakamkan, Nikodemus hadir dan membawa rempah-rempah untuk mayat Yesus (Yohanes 19:39).