2 Raja Israel yang bunuh diri di Alkitab adalah raja-raja Israel pada zaman Alkitab yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Angka kasus bunuh diri setiap tahun mengalami peningkatan, baik secara nasional, maupun secara global. Ada banyak alasan mengapa orang bunuh diri, antara lain: alasan ekonomi, penyakit, rasa malu, merasa dilecehkan, depresi, dan lain sebagainya.

Apa pun alasannya, bunuh diri tentu adalah suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan. Sebab bunuh diri jelas melanggar hukum Allah yang ke-6, “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13).

Bunuh diri adalah perbuatan membunuh, sekalipun itu adalah membunuh diri sendiri. (Baca: 10 Firman Allah Dan Maknanya)

Sebab hanya Tuhan yang berhak atas nyawa manusia, dan hanya Dia yang berhak untuk mengambilnya dari manusia. Manusia tidak berhak untuk mengambil nyawanya sendiri dengan cara bunuh diri.

Kendati demikian, Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang nasib seseorang yang mati bunuh diri, khususnya orang percaya. Tidak dijelaskan di Alkitab apakah orang yang mati bunuh diri itu selamat atau tidak, kehilangan keselamatannya atau tidak. Hal ini telah menimbulkan pandangan yang berbeda di antara orang Kristen.

Hal ini juga berakibat pada perbedaan pandangan tentang “pelayanan” terhadap orang yang mati bunuh diri itu, apakah orang yang mati bunuh diri boleh dilayani dengan acara ibadah pemakaman dan/atau ibadah penghiburan bagi keluarganya atau tidak.

Artikel ini tidak membahas tentang bagaimana pandangan Alkitab/Kristen terhadap kasus bunuh diri. Artikel ini hanya membahas beberapa kasus bunuh diri yang terjadi di Alkitab.

Di Alkitab, setidaknya ada 7 kematian yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kasus bunuh diri. Atau, ada 7 tokoh Alkitab yang mati bunuh diri.

Sebagian besar di antara mereka adalah tokoh-tokoh terkenal, seperti raja, hakim, dan bahkan rasul! Dan hampir semuanya (atau semuanya) berasal dari bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.

Alasan mereka bunuh diri pun macam-macam, ada karena merasa malu, merasa tidak berharga, tidak rela jatuh ke tangan musuh, ataupun karena menyesal atas apa yang diperbuatnya.

Dari 7 kasus bunuh diri di Alkitab ini, dua di antaranya merupakan raja Israel.

Siapa sajakah mereka? Berikut pembahasannya.

 

1. Saul

Saul adalah raja pertama Israel sekaligus salah satu raja Israel paling jahat.

Saul selalu berusaha untuk membunuh Daud, raja yang dipilih Tuhan untuk menggantikannya. Padahal Daud tidak berbuat salah kepada Saul, dan Daud juga menantu Saul sendiri.

Suatu ketika, orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.

Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan parah. Karena itu Saul berniat untuk bunuh diri. Ia menyuruh pembawa senjatanya untuk membunuh dia, tetapi pembawa senjatanya itu tidak mau. Akhirnya Saul menjatuhkan dirinya ke pedangnya dan mati.

“Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan. Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.” (1 Samuel 31:4)

Saul memilih bunuh diri karena ia tidak mau mati di tangan orang Filistin, musuhnya. Dan cara matinya yang tragis itu merupakan hukuman Tuhan atas dirinya.

 

Tinggalkan Balasan