Tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada Tuhan adalah mereka mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada Tuhan.

Dalam konteks bangsa Israel sebagai umat Tuhan di Alkitab, biasanya yang dikurbankan sebagai kurban persembahan kepada Tuhan adalah hewan atau binatang. Sebab itulah yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri.

Sebaliknya, Tuhan melarang keras umatNya mempersembahkan anak-anak mereka sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa-dewa.

Baca juga: 10 Tokoh Alkitab yang Berkorban bagi Orang Lain

Hanya saja, di antara bangsa-bangsa kafir penyembah berhala pada zaman Alkitab, adalah biasa mempersembahkan anak kandung sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa-dewa.

Kendati demikian, ada dua tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada Tuhan atau mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada Tuhan.

Kedua tokoh Alkitab tersebut adalah orang percaya yang takut akan Tuhan dan pahlawan-pahlawan iman yang dihormati oleh umat Tuhan, bangsa Israel.

Baca juga: 15 Tokoh Alkitab yang Murah Hati

Mereka mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada Tuhan dengan alasan yang berbeda.

Yang satu karena diminta oleh Tuhan sendiri, sekalipun Tuhan akhirnya membatalkannya, dan yang satu lagi karena nazar yang sudah terlanjur dibuatnya di hadapan Tuhan.

Lalu, siapa sajakah Kedua tokoh Alkitab yang mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada Tuhan?

Berikut pembahasannya.

 

1. Abraham

Tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada Tuhan, yang pertama adalah Abraham.

Allah memanggil Abraham untuk mengadakan perjanjian dengannya.

Allah memanggil Abraham keluar dari negerinya di Ur-Kasdim dan pergi ke suatu negeri yang akan ditunjukkanNya, yang pada saat itu belum diketahui Abraham.

Allah berjanji akan membuat Abraham menjadi bangsa yang besar, memberkati Abraham secara jasmani, menjadikan nama Abraham masyhur, dan oleh Abraham seluruh kaum di muka bumi akan diberkati.

Pada waktu itu Abraham belum mempunyai anak, padahal usianya telah 75 tahun dan istrinya, Sara, adalah seorang perempuan mandul yang telah berusia 65 tahun.

Ketika Abraham mendengar panggilan Tuhan, ia menaatinya.

Ia meninggalkan negerinya di Ur-Kasdim dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya (Kejadian 12).

Setelah Abraham tiba di Tanah Perjanjian, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abraham. Ia berjanji akan memberikan negeri itu kepada keturunannya (Kejadian 12:7).

Tuhan juga berjanji akan membuat keturunannya sebanyak bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut (Kejadian 15:5; 22:17).

Karena itu Tuhan berjanji akan memberi Abraham seorang anak, sehingga ia bisa mempunyai keturunan sebanyak bintang di langit dan sebanyak pasir di tepi laut.

Hal ini tergenapi ketika Sara melahirkan Ishak, 25 tahun setelah mereka tiba di Tanah Perjanjian! (Kejadian 21).

Setelah Tuhan menggenapi janjiNya kepada Abraham dengan memberinya keturunan atau anak, maka Tuhan menguji iman Abraham.

Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anak tunggalnya, yakni Ishak, kepada Tuhan.

Dan luar biasa, Abraham taat pada perintah Tuhan ini, seperti ia taat ketika Tuhan memerintahkannya untuk pergi dari Ur-Kasdim ke Tanah Kanaan.

Abraham rela mempersembahkan anak yang dikasihinya, yang didapatnya setelah menanti selama 25 tahun!

Ini adalah iman yang luar biasa.

Padahal Tuhan telah berjanji bahwa lewat Ishak-lah Abraham mempunyai keturunan sebanyak bintang di langit dan sebanyak pasir di tepi laut.

Abraham taat dalam mempersembahkan Ishak kepada Tuhan karena ia percaya bahwa kalaupun Ishak dibunuh, Tuhan akan sanggup membangkitkannya dari kematian (Ibrani 11:17-19).(Baca: 10 Tokoh Alkitab Yang Mempunyai Iman Yang Besar)

Tetapi Tuhan hanya ingin menguji iman Abraham. Jadi Ia menghentikan Abraham untuk mempersembahkan (membunuh) Ishak.

Sebaliknya, Tuhan menyediakan seekor anak domba sebagai pengganti Ishak, untuk Abraham persembahkan kepada Tuhan.

Setelah peristiwa ini Tuhan bersumpah kepada Abraham bahwa Ia akan membuat keturunannya sangat banyak dan sangat berkuasa, dan oleh mereka semua bangsa di bumi akan diberkati (Kejadian 22).

Kisah Abraham selengkapnya dapat di baca dalam 7 Fakta Penting Tentang Abraham Menurut Alkitab

 

Tinggalkan Balasan