Bahasa asli Alkitab adalah bahasa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang asli, sebelum Alkitab itu diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Ketiga Bahasa asli Alkitab yang disebut di sini merupakan bahasa-bahasa yang sangat penting dan sangat berpengaruh pada zamannya.
Tetapi tiga Bahasa asli Alkitab tersebut hingga saat ini masih dipakai di negara-negara tertentu, walau pengaruhnya sudah jauh berkurang dibanding pada zaman Alkitab.
Baca juga: 3 Bahasa yang dipakai Yesus pada zamanNya
Seperti telah umum diketahui, Alkitab adalah Kitab Suci Agama Kristen atau gereja Kristen dari berbagai denominasi, seperti Katolik, Ortodoks, Anglikan, dan Protestan.
Kendati di kalangan Kristen sendiri terdapat sedikit perbedaan tentang kitab-kitab yang termasuk ke dalam Alkitab, namun pada umumnya terdapat persamaan tentang kitab-kitab yang menjadi bagian dari Kitab Suci yang disebut Alkitab.
Sebagai Kitab Suci dari agama terbesar di dunia, yakni agama Kristen/Katolik, maka sangatlah penting untuk membahas Alkitab. Dengan demikian kita semakin mengetahui lebih banyak tentang Alkitab itu sendiri.
Baca juga: 3 Bahasa Aram Yesus di Perjanjian Baru
Bagi orang Kristen tentu sangat penting untuk mengetahui lebih banyak tentang Kitab Sucinya, sehingga ia menjadi lebih kagum, lebih bangga dan lebih mencintai Alkitab itu sendiri.
Tetapi bukan hanya bagi orang Kristen saja, orang lain di luar agama Kristen juga sangat perlu untuk mengetahui Alkitab, sehingga mereka mempunyai pemahaman yang benar tentang Alkitab.
Dengan demikian dapat lebih menghormati Kitab Suci agama lain, sehingga tercipta toleransi dan saling menghargai di antara pemeluk agama.
Nah, salah satu hal penting yang perlu kita ketahui tentang Alkitab adalah bahasa asli dalam penulisan Alkitab, sebelum Alkitab itu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Baca juga: 39 Kitab Perjanjian Lama Dan Penjelasannya
Seperti kita tahu, Alkitab adalah firman Allah sendiri, bukan perkataan manusia. Itulah sebabnya Alkitab itu tidak mengandung kesalahan.
Namun, kendati Alkitab adalah tulisan Allah, yang berasal dari hati Allah sendiri, namun Alkitab itu ditulis oleh manusia biasa yang dipilihNya.
Alkitab tidak begitu saja turun dari surga dalam bentuk yang kita kenal sekarang.
Baca juga: 7 Kesalahpahaman Umum Terhadap Alkitab
Alkitab berproses sedemikian selama 1500 tahun, hingga dia sampai di tangan kita secara lengkap.
Kitab pertama yang ditulis adalah Kitab Pentateukh (Kejadian-Ulangan), dan kitab terakhir adalah kitab Wahyu.
Alkitab itu ditulis oleh para penulis Alkitab yang diilhamiNya.
Ada sedikitnya 40 penulis Alkitab yang disebut namanya.
Ada kitab di Alkitab yang ditulis oleh beberapa penulis. Demikian juga, ada penulis Alkitab yang menulis beberapa kitab.
Misalnya, kitab Mazmur atau Amsal ditulis oleh banyak penulis, sedangkan rasul Paulus menulis banyak kitab, hampir separoh dari kitab-kitab Perjanjian Baru.
Para penulis ini memiliki beragam latar belakang profesi dan pendidikan, mulai dari gembala, nelayan, raja, nabi, imam, rasul, dll.
Baca juga: 10 Fakta Tentang Alkitab Yang Wajib Diketahui
Para penulis yang berlatar belakang berbeda-beda ini tak pelak menghasilkan karya tulis yang berbeda pula, seperti gaya bahasa, istilah, penekanan, dll.
Sebab Allah tidak mengabaikan latar belakang mereka dalam menulis Alkitab. Sebab Allah tidak menjadikan mereka seperti robot.
Hanya saja, Allah mengilhami mereka sedemikian sehingga ketika menulis Alkitab, mereka tidak bisa salah.
Itulah sebabnya, kendati Alkitab ditulis oleh banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan dalam kurun waktu yang berbeda, namun tulisan mereka tidaklah bertentangan satu sama lain, melainkan saling terkait.
Artikel kali ini akan membahas tentang 3 bahasa asli Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, serta penjelasannya.
Apa sajakah ketiga bahasa asli Alkitab tersebut?
1. Bahasa Ibrani
Bahasa Asli Alkitab yang pertama adalah bahasa Ibrani.
Bahasa Ibrani adalah bahasa sehari-hari bangsa Israel, umat pilihan Allah, pada zaman Perjanjian Lama.
Bahasa Ibrani adalah bahasa asli dari sebagian besar Alkitab Perjanjian Lama.
Sebab kitab-kitab Perjanjian Lama ditujukan kepada orang Israel sebagai umat Allah.
Misalnya kelima kitab Taurat, yang berisi pengajaran, hukum, dan etika, jelas ditujukan kepada bangsa Israel agar mereka hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sekalipun bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-hari pernah “menghilang” selama beberapa abad, namun bahasa ini kembali menjadi bahasa sehari-hari bangsa Israel, sejak abad ke-19 hingga saat ini.
Kini bahasa Ibrani adalah bahasa resmi dan bahasa utama negara Israel modern.
2. Bahasa Aram
Bahasa Asli Alkitab yang kedua adalah bahasa Aram.
Pada masanya, bahasa Aram pernah menjadi bahasa internasional di wilayah Mesopotamia, sejak abad 8 Sebelum Masehi.
Karena itu ada sebagian kecil dari kitab-kitab Perjanjian Lama yang sebagiannya ditulis dalam bahasa Aram.
Kitab-kitab tersebut adalah kitab Daniel (Daniel 2:4b–7:28) dan kitab Ezra (Ezra 4:8–6:18 dan 7:12–26).
Baik nabi Daniel, penulis Kitab Daniel, maupun imam Ezra, penulis kitab Ezra, sama-sama pernah hidup di pembuangan di Mesopotamia (Bebel/Persia).
Ketika bangsa Israel (Yehuda) dibuang ke Babel yang berbahasa Aram, maka mereka juga menjadi berbahasa Aram.
Sedangkan bahasa Ibrani hanya menjadi bahasa kitab suci dan bahasa para rohaniwan, yang tidak dipahami oleh sebagian besar masyarakat.
Dan ketika bangsa Israel (Yehuda) kembali dari pembuangan ke Israel, mereka masih tetap berbahasa Aram, bahkan pada zaman Perjanjian Baru.
Itulah sebabnya bahasa sehari-hari Tuhan Yesus adalah bahasa Aram.
Kendati demikian, bahasa Ibrani dan bahasa Aram masih satu rumpun dan keduanya mempunyai kemiripan dalam banyak kata.
Sangat membantu untuk memahami sejarah dan isi Alkitab.
Terima kasih. Gbu.
Saya masih bingung. Jika Tuhan Yesus dalam keseharianNya adalah bahasa Aram. Kenapa kitab Perjanjian Baru bahasa manuskripnya adalah bahasa Greek atau Yunani?
Apakah memang ada murid Tuhan Yesus orang Yunani atau orang Aram yang menguasai bahasa Yunani? Jika ada siapa?
Mohon maaf saya masih belajar Alkitab. Terima kasih.
Kalau Anda sudah membaca artikelnya seharusnya Anda tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan ini.
Sudah dijelaskan di artikel bahwa pada masa itu bahasa Yunani adalah bahasa internasional yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat pada masa itu.
Pembaca kitab-kitab Perjanjian Baru pada masa itu umumnya berbahasa Yunani, dan para rasul, juga pasti dapat berbahasa Yunani.
Demikian, terima kasih.
Kalo saya boleh tau, siapa yg menetapkan bahasa internasional pada saat itu adalah bahasa Yunani?
Sebagai contoh Pancasila disusun pada saat bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional, tapi sampai saat ini tetap ditulis dalam bahasa Indonesia. Agar makna aslinya tetap terjaga
Tidak ditetapkan secara formal ya, tapi sejak Alexander Agung dari Makedonia (Yunani) menjadi penguasa maka bahasa Yunani menjadi semacam bahasa internasional di wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika utara. Bahkan ketika Romawi menaklukkan Yunani, bahasa Yunani masih tetap dominan bersama bahasa Latin (bahasanya orang Romawi).
Tentu saja tiap bangsa saat itu masih punya bahasa masing2 di luar bahasa Yunani, bahasa Yunani hanya untuk komunikasi dgn bangsa2 lain.
Pancasila jelas diperuntukkan hanya untuk bangsa Indonesia, jadi ditulisnya dalam bahasa Indonesia, tidak mungkin dalam bahasa Inggris, sekalipun bahasa Inggris bahasa internasional.