Artikel ini membahas tentang 3 Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab serta penjelasannya.
Paling tidak ada 3 Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab.
Maksudnya adalah bahasa yang pernah dipakai Tuhan Yesus ketika Ia hidup dan melayani di bumi.
Untuk mengetahui Bahasa yang dipakai Tuhan Yesus pada zaman Alkitab Perjanjian Baru, atau pada masa Yesus hidup di dunia, tidaklah terlalu sulit.
Baca juga: 10 Fakta Tentang Alkitab Yang Wajib Diketahui
Sebab kita hanya perlu mengetahui bahasa apa saja yang dipakai oleh masyarakat pada masaNya.
Yang sulit adalah mengukur berapa banyak bahasa yang digunakanNya selama hidupNya dan seberapa sering Dia memakainya.
Atau, berapa banyak bahasa yang bisa Dia mengerti dan seberapa fasih Dia memakainya.
Baca juga: 39 Kitab Perjanjian Lama Dan Penjelasannya
Artikel kali ini akan membahas tentang 3 Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab Perjanjian Baru serta penjelasannya.
Apa sajakah ketiga Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab tersebut?
Berikut pembahasannya.
1. Bahasa Aram
Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab yang pertama adalah bahasa Aram.
Pada umumnya para pakar Alkitab meyakini bahwa Tuhan Yesus memakai bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hariNya.
Alasannya adalah sebagai berikut.
Pertama, penelitian sejarah menunjukkan bahwa bahasa Aram adalah bahasa utama di wilayah Israel pada abad pertama Masehi, atau pada masa Tuhan Yesus hidup.
Ketika orang Israel dibuang ke Babel, peran bahasa Ibrani, yang merupakan bahasa sehari-hari orang Yahudi, telah digantikan oleh bahasa Aram yang saat itu menjadi bahasa internasional di wilayah Mesopotamia, termasuk di wilayah Babel tempat orang Israel dibuang.
Ketika orang Yahudi kembali dari pembuangan, mereka tetap menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hari, termasuk pada zaman Tuhan Yesus.
Salah satu buktinya adalah banyak nama orang, nama kota atau nama tempat serta ungkapan di PB dalam bahasa Aram, misalnya Barabas, Barnabas, Bartolomeus, Getsemani, Golgota, Abba, Maranata, dan sebagainya.
Jadi karena orang-orang sezamanNya di wilayah Israel memakai bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hari, maka tentu Tuhan Yesus juga memakai bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hariNya.
Kedua, bukti-bukti di dalam PB menunjukkan bahwa bahasa sehari-hari Tuhan Yesus adalah bahasa Aram.
Di dalam Kitab-Kitab Injil, khususnya Injil Markus, tercatat beberapa perkataan asli Tuhan Yesus dalam bahasa Aram yang diberi terjemahan dalam bahasa Yunani.
Seperti kita ketahui, Alkitab PB aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
Namun ketika menulis perkataan-perkataan Tuhan Yesus ke dalam bahasa Yunani, Markus tetap mempertahankan beberapa ucapan Tuhan Yesus dalam bahasa Aram, tidak langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa Yunani.
Beberapa ucapan tersebut adalah: Talita kum! (Aram: ţlîthâ qûm), artinya, “Hai anak, bangunlah!” (Markus 5:41);
Efata! (Aram: ethpthaħ), artinya, “Terbukalah!” (Markus 7:34);
Eloi, Eloi lama sabakhtani? (Aram: elohî elohî lmâ švaqtanî), artinya, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34) yang merupakan kutipan dari Mazmur 22:2.
Hal-hal ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus aslinya berbahasa Aram.
Kendati demikian, bahasa Ibrani dan bahasa Aram masih satu rumpun dan keduanya mempunyai kemiripan dalam banyak kata.
2. Bahasa Ibrani
Bahasa yang dipakai Yesus pada zaman Alkitab yang kedua adalah bahasa Ibrani.
Bahasa Ibrani adalah bahasa sehari-hari bangsa Israel, umat pilihan Allah, pada zaman Perjanjian Lama.
Bahasa Ibrani juga adalah bahasa asli dari sebagian besar Alkitab Perjanjian Lama.
Namun pada masa Perjanjian Baru, bahasa utama orang Yahudi adalah bahasa Aram.
Sedangkan bahasa Ibrani adalah bahasa Kitab Suci dan bahasa peribadatan yang umumnya hanya dimengerti oleh para rohaniwan, seperti imam dan nabi.
Tetapi besar kemungkinan bahwa Tuhan Yesus juga mengerti bahasa Ibrani.
Sebab Dia adalah seorang Rabi atau Guru agama yang sangat memahami Perjanjian Lama.
Tentu Ia bisa membaca dan mengerti artinya.
Dan sangat mungkin juga Ia bisa berbicara dalam bahasa tersebut.
Sekalipun bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-hari pernah “menghilang” selama beberapa abad, namun bahasa ini kembali menjadi bahasa sehari-hari bangsa Israel, sejak abad ke-19 hingga saat ini.
Kini bahasa Ibrani adalah bahasa resmi dan bahasa utama negara Israel modern.