Artikel ini berisi tentang 3 nubuat yang digenapi saat kenaikan Yesus ke surga.

Kenaikan Tuhan Yesus ke surga selalu diperingati oleh orang Kristen sedunia setiap tahunnya, yaitu empat puluh hari setelah Hari Paskah (Hari Kebangkitan Tuhan Yesus).

Hari Kenaikan Yesus selalu jatuh pada hari Kamis, 40 hari setelah Hari Paskah/Kebangkitan Yesus yang selalu jatuh pada hari Minggu, atau 10 hari sebelum Hari Pentakosta/Hari Pencurahan Roh Kudus, yang juga selalu jatuh pada hari Minggu.

Hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga adalah Hari Raya Kristen yang sangat penting untuk kita peringati, sebab hari kenaikanNya tersebut adalah bagian integral dari siklus hidup dan pelayanan Tuhan Yesus.

Baca juga: 7 Nubuat Perjanjian Lama Yang Digenapi Saat Kelahiran Yesus

Inkarnasi (penjelmaan Tuhan Yesus sebagai manusia) dimulai dari kelahiranNya di dunia sebagai manusia (Natal).

Kemudian Dia mengalami penderitaan, penyaliban dan kematian karena dosa-dosa kita (Jumat Agung).

Namun pada hari yang ketiga Ia bangkit mengalahkan dosa dan maut (Paskah).

Baca juga: 7 Nubuat Perjanjian Lama Yang Digenapi Saat Penyaliban Yesus

Setelah itu Yesus naik ke surga (Hari Kenaikan), setelah Ia menyelesaikan misiNya di bumi, yakni memberitakan Injil Kerajaan Allah dan mengorbankan diriNya di kayu salib bagi pengampunan dosa manusia.

Setelah kebangkitanNya dari kematian, Tuhan Yesus tidak langsung naik ke surga.

Ia masih berada di bumi selama 40 hari lagi, menampakkan diri kepada murid-muridNya secara berulang-ulang, serta mengajarkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Baca juga: 7 Nubuat Perjanjian Lama Yang Digenapi Saat Kematian Yesus

Kemudian, setelah itu, maka Yesus memberkati murid-muridNya untuk terakhir kalinya, lalu terangkat ke surga (Lukas 24:50-51).

Nah, artikel kali ini akan membahas tentang 3 nubuat yang digenapi saat kenaikan Yesus ke surga, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.

Nubuat-nubuat tentang kenaikan Tuhan Yesus ini, atau nubuat lain tentang pribadi dan karyaNya, menunjukkan bahwa Alkitab adalah benar firman Allah dan nubuat-nubuatnya dapat dipercayai.

Lalu, apa sajakah ketiga nubuat yang digenapi saat kenaikan Yesus ke surga? Berikut pembahasannya.

 

1. Nubuat Raja Daud Dalam Mazmur 68

Nubuat yang digenapi saat kenaikan Yesus ke surga, yang pertama adalah nubuat raja Daud dalam Mazmur 68.

Dalam Mazmur 68:19, Daud berkata,

“Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.” 

Ternyata ayat ini merupakan nubuat tentang kenaikan Tuhan Yesus ke surga, yang telah digenapi tatkala Ia naik ke surga lebih dari dua ribu tahun yang lalu.

Hal ini nyata dari perkataan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus,  yang mengutip Mazmur 68:19 tersebut.

Rasul Paulus menulis,

“Itulah sebabnya kata nas: Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. Bukankah Ia telah naik berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.” (Efesus 4:8-10).

Dalam ayat di atas dinubuatkan tentang kenaikan Tuhan Yesus ke surga, kemenanganNya atas musuh-musuhNya, serta pemberian-pemberianNya kepada gerejaNya.

Pemberian-pemberian yang dimaksud dalam ayat ini adalah lima jawatan pelayanan yang Tuhan berikan bagi gerejaNya.

Kelima jawatan gereja tersebut adalah: rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, dan pengajar-pengajar (Efesus 4:11).

 

2. Nubuat Raja Daud Dalam Mazmur 110 

Nubuat yang digenapi saat kenaikan Yesus ke surga, yang kedua adalah nubuat raja Daud dalam Mazmur 110.

“Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” (Mazmur 110:1)

Mazmur 110 adalah mazmur raja Daud.

Dalam ayat 1 dari Mazmur 110 ini, Daud berkata bahwa Tuhan berfirman kepada tuannya agar duduk di sebelah kananNya.

Tidak diketahui dengan pasti siapa yang dimaksud oleh Daud dengan “tuanku”.

Namun rabi-rabi Yahudi dan orang-orang Yahudi umumnya melihat tokoh tersebut sebagai Sang Mesias.

Hal ini sama dengan pandangan Tuhan Yesus sendiri.

Bagi Tuhan Yesus, “tuan” Daud dalam Mazmur 110:1 adalah Mesias, artinya, diriNya sendiri (silakan baca Matius 22:41-46).

Istilah “Duduklah di sebelah kanan-Ku” ternyata merupakan suatu nubuat yang mengacu pada kenaikan Tuhan Yesus ke surga.

Ayat tersebut digenapi oleh Tuhan Yesus setelah misiNya selesai di bumi, di mana Dia meninggalkan murid-muridNya, naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Markus 16:19).

Sebelah kanan punya makna otoritas, wewenang, dan kekuasaan (Matius 20:21).

Orang yang duduk di sebelah seorang raja, apalagi sebelah kanan, adalah orang yang punya otoritas atau kekuasaan selain raja.

Demikianlah dengan Tuhan Yesus. Ketika Ia naik ke surga Ia duduk di sebelah Kanan Allah Bapa.

Artinya, Ia memerintah di surga bersama Bapa (Wahyu 22:3).

Rasul Petrus juga mengutip Mazmur 110 ini sebagai bukti bahwa Mesias telah naik ke surga.

Bukan raja Daud yang naik ke surga, sekalipun Mazmur 110:1 adalah perkataan Daud, tetapi Tuhan Yesus, Sang Mesias (Kisah Para Rasul 2:34-35).

Hal senada dikatakan oleh penulis Surat Ibrani, tatkala ia mengutip Mazmur 110:1 dan mengenakannya kepada Tuhan Yesus, Anak Allah.

Penulis Surat Ibrani membandingkan Tuhan Yesus yang telah naik ke surga dengan para malaikat Allah.

Sekalipun para malaikat itu adalah pelayan-pelayan Allah yang taat, namun kepada mereka tidak diberikan hak istimewa seperti yang diberikanNya kepada AnakNya, Tuhan Yesus, yakni duduk di sebelah Allah di surga (Ibrani 1:13).

Tinggalkan Balasan