Tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada dewa adalah mereka yang mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa.
Dalam konteks bangsa Israel sebagai umat Tuhan di Alkitab, biasanya yang dikurbankan sebagai kurban persembahan kepada Tuhan adalah hewan atau binatang. Sebab itulah yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri.
Sebaliknya, Tuhan melarang keras umatNya mempersembahkan anak-anak mereka sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa-dewa (Imamat 18:21; Ulangan 12:31; 18:10).
Baca juga: 2 Tokoh Alkitab yang Mengorbankan Anaknya Kepada Tuhan
Kendati demikian, mempersembahkan anak-anak sebagai kurban persembahan kepada dewa-dewa biasa dilakukan oleh bangsa Israel. Itulah salah satu penyebab mereka dibuang ke Asyur dan tidak pernah kembali lagi ke tanah air mereka, Israel (2 Raja-raja 17:17-18).
Mereka terpengaruh dengan bangsa-bangsa kafir penyembah berhala yang tinggal di sekitar mereka, yang biasa mempersembahkan anak kandung sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa-dewa.
Setidaknya ada tiga tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada dewa atau mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada dewa, yang dicatat di Alkitab.
Baca juga: 10 Tokoh Alkitab yang Berkorban bagi Orang Lain
Dua di antaranya adalah orang percaya, yakni dari antara umat Israel sendiri sebagai bangsa pilihan Tuhan, sedangkan satu lagi adalah orang kafir penyembah berhala/dewa.
Ketiga tokoh Alkitab tersebut adalah raja, dua raja Israel/Yehuda, yang dikenal sebagai raja-raja yang jahat, dan satu lagi adalah raja Moab.
Lalu, siapa sajakah ketiga tokoh Alkitab yang mempersembahkan anak kandungnya sendiri sebagai kurban persembahan kepada Tuhan?
Berikut pembahasannya.
1. Raja Moab
Tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada dewa, yang pertama adalah raja Moab (2 Raja-raja 3:27).
Raja Moab ini tentu adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Sehingga adalah wajar jika ia mengorbankan anaknya kepada dewanya.
Para penyembah berhala percaya bahwa mengorbankan anak kepada dewa dapat mendatangkan pertolongan dari dewa tersebut kepada orang yang mengorbankan anaknya atau meredakan amarah sang dewa.
Itulah yang dilakukan oleh raja Moab ini.
Tatkala ia berperang melawan kerajaan Israel dan Yehuda, ia mengalami kekalahan. Karena itu ia mempersembahkan anaknya yang sulung kepada dewanya, Kamos. Dia memohon kemenangan.
2. Ahas
Tokoh Alkitab yang mengorbankan anaknya kepada dewa, yang kedua adalah Ahas, raja Yehuda (2 Raja-raja 16:3).
Ahas adalah salah satu raja Yehuda paling jahat. Ia meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada allah-allah lain.
Ahas bahkan mendirikan mezbah dewa Asyur di kuil istana dan menjerumuskan bangsa Yehuda ke dalam penyembahan berhala.
Bukan hanya itu, Ahas juga mempersembahkan anaknya sendiri kepada allah-allah tersebut, yang merupakan suatu kekejian bagi Allah.
Nabi Yesaya melayani pada masa pemerintahan Ahas.
Salah satu pelayanan Yesaya kepada raja Ahas adalah ketika Yesaya menyampaikan Firman Tuhan bahwa bangsa Aram dan bangsa Israel Utara tidak akan menyerang Yehuda.
Yesaya hanya meminta agar Ahas percaya kepada Tuhan (Yesaya 7).
Saat itu memang bangsa Aram dan Israel Utara sedang meneror Ahas dan rakyatnya.
Tetapi sayang, Ahas tidak mendengar perkataan Yesaya, dia malah meminta pertolongan kepada raja Asyur (2 Raja-raja 16:5-18), sehingga Tuhan mengizinkan bangsa Aram dan Israel Utara untuk menyerang Yehuda.
Kehadiran nabi Yesaya pada masa pemerintahannya seharusnya dapat membantu Ahas untuk memerintah dengan benar, tetapi kesempatan itu justru diabaikannya dengan tidak mendengar firman Tuhan yang disampaikan sang nabi.
Namun anak Ahas, Hizkia, yang menggantikannya sebagai raja Yehuda, dikenal sebagai salah satu raja Yehuda paling saleh.
Berbeda dengan Ahas, ayahnya, raja Hizkia mendengar firman Tuhan yang disampaikan nabi Yesaya (Yesaya 36-39).