Martir dalam Perjanjian Baru adalah para tokoh Alkitab yang mati martir karena imannya kepada Allah, sebagaimana yang dicatat di dalam Alkitab Perjanjian Baru.
Jadi Martir dalam Perjanjian Baru yang dimaksud di sini tidak terbatas hanya pada pengikut Tuhan Yesus atau murid-murid Tuhan Yesus, tetapi juga tokoh lain yang hidup sebelum Yesus.
Baca juga: 2 Martir Kristen di Alkitab
Para Martir dalam Perjanjian Baru ini juga bahkan mencakup Tuhan Yesus sendiri, yang mati martir karena kebenaran demi pengampunan dosa manusia.
Sebagai informasi, para Martir adalah orang-orang yang mati demi imannya kepada Allah, demi membela kebenaran.
Dalam setiap agama dan kepercayaan, terdapat para martir, yang rela mati demi mempertahankan kebenaran atau iman yang diyakininya.
Baca juga: 7 Martir Terkenal di Alkitab
Demikian juga dalam kekristenan, terdapat banyak martir di sepanjang sejarah gereja.
Bahkan di Alkitab pun sudah banyak para martir, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.
Mereka adalah orang-orang yang, demi membela kebenaran Tuhan, rela memberikan nyawanya.
Baca juga: 2 Murid Yesus yang tidak mati martir
Dalam artikel kali ini akan dibahas 4 martir dalam Perjanjian Baru, yang kisahnya dicatat di dalam Alkitab Perjanjian Baru.
Siapa sajakah mereka?
Berikut daftarnya dan kisah singkat kematian mereka.
1. Yohanes Pembaptis
Yohanes Pembaptis adalah Martir pertama dalam Perjanjian Baru.
Yohanes Pembaptis adalah seorang perintis bagi kedatangan mesias, yakni Tuhan Yesus.
Yohanes berkhotbah di antara orang-orang Israel seraya menyerukan agar mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
Yohanes berkhotbah dengan sangat keras, tanpa kompromi. Ia menuntut adanya pertobatan yang menghasilkan perubahan hidup yang radikal bagi orang-orang Israel, bukan hanya sekedar kebanggaan karena keturunan Abraham.
Sebab Tuhan dapat menjadikan keturunan Abraham dari batu. Keturunan Abraham tanpa pertobatan tidak ada artinya (Lukas 3:7-14).
Yohanes juga berani menegur raja Herodes yang mengambil Herodias menjadi istrinya. Sebab saat itu Herodias adalah istri Filipus, saudara Herodes sendiri.
Hal ini membuat raja Herodes tersinggung dan marah sehingga ia memenjarakan Yohanes Pembaptis.
Tetapi yang paling tersinggung dengan teguran Yohanes adalah istri Herodes, Herodias. Ia menjadi dendam kepada Yohanes Pembaptis dan berusaha untuk membunuhnya.
Tetapi ia tidak dapat, karena Herodes melindungi Yohanes.
Memang, pada dasarnya Herodes cukup kagum pada Yohanes dan senang mendengar khotbah-khotbahnya, walau hatinya menjadi bimbang kala mendengarnya.
Ia juga meyakini bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang benar dan orang suci (Baca: 10 Nabi Terbesar Di Perjanjian Baru)
Namun, kesempatan baik bagi Herodias untuk menuntaskan dendamnya kepada Yohanes Pembaptis akhirnya tiba juga.
Hal ini terjadi pada waktu Herodes merayakan hari ulang tahunnya dengan para pembesarnya.
Ketika itu putri Herodias menari-nari dan menyenangkan hati Herodes beserta tamu-tamunya.
Hal ini membuat Herodes menawarkan sebuah hadiah kepada putri Herodias, apa saja yang diinginkannya maka Herodes bersumpah akan memberikannya, bahkan sekalipun setengah dari kerajaannya!
(mungkin Herodes sedang dalam pengaruh anggur).
Ketika putri Herodias bertanya kepada ibunya (Herodias) apa yang harus dimintanya kepada Herodes, maka Herodias menjawab: kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!
Mendengar hal itu hati Herodes sangat sedih, tetapi karena sumpahnya di hadapan para pembesarnya, akhirnya ia pun mengabulkan permohonan putri tirinya itu.
Herodes memerintahkan seorang pengawalnya untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis di dalam penjara!
Lalu pengawal itu menaruh kepala Yohanes di atas sebuah talam dan memberikannya kepada putri Herodias. Putri Herodias memberikan kepala Yohanes Pembaptis itu kepada ibunya (Markus 6:14-29)
Dendam Herodias kepada Yohanes Pembaptis pun akhirnya terbalaskan.
Yohanes Pembaptis adalah seorang martir sejati, yang berani menyatakan kebenaran Tuhan sekalipun nyawa yang menjadi taruhannya. (Baca: 7 Fakta Tentang Yohanes Pembaptis Di Alkitab)
Herodes dan Herodias adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Yohanes Pembaptis.
2. Yesus Kristus
Tuhan Yesus juga termasuk seorang martir di dalam Perjanjian Baru.
Sebab kematianNya terjadi karena Ia mempertahankan kebenaran, kebenaran bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.
Tuhan Yesus mati martir karena kebenaran demi pengampunan dosa manusia.
Tetapi kemartiran Yesus berbeda dengan kemartiran tokoh Alkitab lainnya.
Sebab kematianNya punya makna khusus dan berimplikasi bagi manusia, khususnya bagi orang percaya (Baca: 7 Makna kematian Yesus bagi orang percaya)