Rasul sekaligus nabi di Alkitab adalah sejumlah orang yang melayani baik sebagai rasul maupun sebagai nabi di dalam Perjanjian Baru.

Para rasul sekaligus nabi di Alkitab ini merupakan para pemimpin Kristen atau pemimpin gereja yang sangat berpengaruh pada masa Perjanjian Baru.

Setidaknya ada empat tokoh di Perjanjian Baru yang merupakan rasul sekaligus nabi di Alkitab, yang dapat kita ketahui dari catatan Alkitab.

Istilah “rasul” berasal dari bahasa Yunani, “apostolos”, yang berarti “utusan”.

Sekalipun arti rasul adalah utusan, dan semua orang percaya/Kristen juga diutus untuk memberitakan Injil, namun bukan berarti bahwa semua orang percaya dapat disebut sebagai rasul.

Istilah rasul punya makna khusus di dalam Alkitab Perjanjian Baru, yakni utusan-utusan langsung Tuhan Yesus.

Jadi para rasul adalah orang-orang yang diutus Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil.

Baca juga: 5 Perbedaan Nabi Dengan Rasul Di Alkitab

Para rasul ini terutama adalah kedua belas muridNya, yang selalu bersama-sama denganNya ketika Ia melayani di dunia ini.

Di luar kedua belas rasul tersebut, ternyata masih ada sejumlah rasul lain yang diutus oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil.

Hal ini terbukti dari pernyataan rasul Paulus, bahwa setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada kesebelas rasulNya (minus Yudas Iskariot), lalu kepada “semua rasul.”  (1 Korintus 15:5-7).

Istilah “semua rasul” yang dimaksud di sini pastilah merujuk pada rasul-rasul yang lebih luas daripada kedua belas murid/rasul pertamaNya.

Baca juga: 10 Nabi Terbesar Di Perjanjian Baru

Tentu saja kedudukan kedua belas rasul pertamaNya (Yudas Iskariot digantikan oleh Matias, lihat di bawah) sangat unik dan tak tergantikan.

Tetapi bagaimanapun, rasul tidak terbatas pada mereka. Tuhan Yesus masih memanggil sejumlah rasul lain.

Di Alkitab Perjanjian Baru paling tidak ada 7 rasul lain di luar 12 rasul Yesus yang pertama.

Kendati demikian, Alkitab tidak menjelaskan bilamana Tuhan Yesus mengutus ke-7 rasul tersebut untuk memberitakan Injil, kecuali 1 orang rasul.

Baca juga: 7 Rasul Di luar 12 Murid Yesus

Tetapi mungkin ke-6 orang rasul tersebut adalah bagian dari 70 orang murid yang diutusNya memberitakan Injil, sekalipun mereka tidak disebut rasul.

Selain ke-12 rasul pertamaNya dan 7 rasul lain yang disebut di atas, ada satu lagi tokoh Alkitab yang disebut rasul (lihat poin 1 di bawah).

Sedangkan nabi adalah mereka yang mendapat pesan dari Tuhan dan menyampaikannya kepada umatNya, baik secara lisan maupun tulisan.

Lewat pesan Tuhan tersebut nabi menghibur, menasihati, menguatkan, mengingatkan, menegur, bahkan menghukum umat Tuhan.

Peran nabi lebih dominan di Perjanjian Lama. Tetapi di Perjanjian Baru (PB) pun peran nabi sangat penting, walau tidak sedominan di Perjanjian Lama.

Baca juga:  10 Nabi Terbesar Di Perjanjian Lama

Allah Bapa dan Tuhan Yesus menetapkan sejumlah nabi bagi gerejaNya (1 Korintus 12:28; Efesus 4:11).

Tetapi kita tidak tahu persis berapa jumlah nabi tersebut, dan pastilah tidak semua nama nabi-nabi itu dicatat di Alkitab, sebagaimana dengan nabi-nabi di Perjanjian Lama.

Namun yang menarik adalah, ada 4 tokoh Alkitab Perjanjian Baru yang menjabat sebagai rasul sekaligus nabi.

Atau, mereka diberi gelar rasul sekaligus gelar  nabi di Alkitab.

Siapa saja ke-4 rasul sekaligus nabi di Alkitab Perjanjian Baru tersebut?

Berikut pembahasannya.

 

1. Tuhan Yesus

Rasul sekaligus nabi di Alkitab, yang pertama  adalah Tuhan Yesus sendiri.

Tuhan Yesus disebut sebagai rasul di Alkitab (Ibrani 3:1).

Tentu saja karena Dia juga merupakan Utusan Allah ke dunia, Utusan terakhir setelah para nabi Perjanjian Lama dan yang lebih besar dari mereka semua (Ibrani 1:1-3).

Inilah satu-satunya ayat Alkitab yang menyebut Yesus sebagai rasul.

Selain itu, Yesus juga disebut nabi.

Bahkan nabi adalah salah satu dari 10 Gelar Yesus Terpopuler Di Alkitab.

Yesus sebagai seorang nabi diakui oleh banyak orang Yahudi (Yohanes 7:40).

Tetapi tidak semua orang Yahudi percaya bahwa Ia adalah seorang nabi (Yohanes 7:52).

Tuhan Yesus sendiri secara tidak langsung mengakui bahwa diriNya adalah nabi (Lukas 4:24).

Sebagai nabi, Yesus datang ke dunia untuk menyampaikan firman Tuhan, memberitakan jalan kebenaran dan menyerukan pertobatan kepada bangsa Israel, namun mereka menolakNya bahkan menyalibkanNya.

 

2. Paulus

Rasul sekaligus nabi di Alkitab, yang kedua adalah Paulus.

Paulus adalah seorang rasul Tuhan Yesus (Galatia 1:1) yang memberitakan Injil ke banyak bangsa dan mendirikan banyak gereja di mana-mana.

Sebelum bertobat, ia bernama Saulus, dan ia adalah seorang penganut agama Yahudi yang sangat fanatik serta telah membunuh dan menganiaya banyak orang Kristen.

Namun ketika sedang dalam perjalanan ke Damsyik, Siria, untuk menganiaya dan membunuh orang Kristen, maka Saulus pun bertobat setelah Yesus menampakkan diri kepadanya (Kisah Para Rasul 9:1-9).

Penampakan diri Tuhan Yesus kepada Saulus (Paulus) ternyata bukan hanya membuatnya bertobat dan percaya kepadaNya, tetapi juga menjadikannya sebagai rasul.

Selain rasul, Paulus juga seorang nabi (Kisah Para Rasul 13:1).

Contoh pelayanan kenabian Paulus yang dicatat di Alkitab adalah ketika ia menghukum Elimas sehingga buta (Kisah Para Rasul 13:9-11).

Ketika ia mendapat penglihatan tentang orang Makedonia yang ingin dilayani (Kisah Para Rasl 16:9-10), serta penglihatan, nubuat dan penghiburan yang disampaikannya kepada para penumpang kapal (Kisah Para Rasul 27:9-11, 21-26). (Baca: 7 Fakta Penting Tentang Rasul Paulus Di Alkitab)

 

This Post Has 2 Comments

  1. Ezra

    Bahkan dalam Islam, Isa Ibn Maryam (Yesus Putra Maria) sangat di akui kenabianNya dan namaNya paling banyak disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dibandingkan nama² yang lain, bahkan Muhammad yang dipercaya umat Muslim sebagai satu²nya utusan untuk menyampaikan Al-Qur’an itu sendiri.

    Perkenalkan, saya adalah salah satu dari minoritas keturunan Yahudi di Indonesia, yang secara kependudukan harus menggunakan identitas agama yang bukan agama kami. Saya mempelajari berbagai aliran/sekte dari agama² yang ada di sekitar saya, terutama Islam dan Kristen, bukan untuk diperdebatkan melainkan sebagai referensi perbandingan sumber.

Tinggalkan Balasan