Artikel ini membahas tentang puasa menurut Perjanjian Baru.
Apakah sebenarnya puasa menurut Perjanjian Baru?
Apa kata Perjanjian Baru tentang puasa?
Apakah Perjanjian Baru mengajarkan orang Kristen berpuasa?
Apakah makna dan tujuan puasa menurut Perjanjian Baru?
Baca juga: 7 Makna Puasa Menurut Pandangan Kristen
Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orang-orang Kristen.
Puasa adalah naluri keagamaan yang universal, yang dipraktekkan oleh berbagai agama/kepercayaan, sekalipun makna, tujuan dan tata-caranya berbeda-beda antara satu agama/kepercayaan dengan agama/kepercayaan lainnya.
Baca juga: 7 Cara Berpuasa Kristen Menurut Alkitab
Dalam pandangan Kristen puasa jelas sangat penting.
Di seluruh Alkitab kita bisa melihat bahwa perihal puasa sangat banyak disinggung, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.
Artikel kali ini akan membahas 5 fakta tentang puasa Perjanjian Baru.
Baca juga: 10 Jenis Puasa Kristen Menurut Alkitab
Diharapkan artikel ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan seputar puasa Kristen, seperti disinggung di awal artikel ini.
Lalu, fakta-fakta apa sajakah tentang puasa menurut Perjanjian Baru yang perlu kita tahu?
Berikut penjelasannya.
1. Puasa Tidak Terlalu Banyak Disebut Di dalam Perjanjian Baru
Fakta pertama tentang puasa menurut Perjanjian Baru, adalah: perihal puasa tidak terlalu banyak disebut di Perjanjian Baru.
Di Perjanjian Baru, perihal puasa tidak terlalu banyak disinggung, sebagaimana di Perjanjian Lama.
Tetapi Alkitab mencatat sejumlah puasa orang-orang Yahudi pada zaman Perjanjian Baru.
Misalnya, orang-orang farisi berpuasa dua kali dalam seminggu (Lukas 18:12), yakni pada hari Senin dan hari Kamis.
Alasan mengapa mereka memilih hari Senin dan hari Kamis, dan bukan hari lain, adalah karena mereka meyakini bahwa Musa naik ke Gunung Sinai (dengan berpuasa selama 40 hari!), pada hari Senin dan kembali dari gunung tersebut pada hari Kamis.
Orang-orang saleh seperti Hana malah biasa berpuasa setiap hari sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada Tuhan (Lukas 2:36-37). (Baca: 7 Pendoa Di Alkitab)
2. Tuhan Yesus Juga Berpuasa Selama Hidup Di Dunia
Fakta kedua tentang puasa menurut Perjanjian Baru, adalah: Tuhan Yesus juga berpuasa selama hidup di dunia.
Selama hidup di dunia sebagai manusia, Tuhan Yesus juga berpuasa.
Tuhan Yesus berpuasa selama 40 hari-40 malam, dengan tidak makan apa-apa (Matius 4:1-2).
Ini adalah puasa yang supranatural, yang mustahil bisa dilakukan tanpa campur tangan Allah secara langsung.
Puasa seperti ini juga dilakukan oleh dua orang tokoh besar Perjanjian Lama, yakni Musa (Keluaran 34:28) dan Elia (1 Raja-raja 19:8).
Namun yang jelas, mereka dimampukan hidup tanpa makanan/minuman selama jangka waktu yang panjang tersebut.
Tidak makan (dan tidak minum) apa-apa selama 40 hari-40 malam tentu tidak akan bisa membuat seseorang dapat bertahan hidup.
Jadi puasa Tuhan Yesus ini, bahkan ketiga kasus puasa di atas, adalah kasus khusus di Alkitab yang tidak bisa diterapkan secara umum bagi orang percaya pada masa kini.
3. Tuhan Yesus Mengajar Murid-muridNya Untuk Berpuasa
Fakta ketiga tentang puasa menurut Perjanjian Baru, adalah: Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk berpuasa.
Puasa diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.
Misalnya, Tuhan Yesus secara tidak langsung mengajar murid-muridNya berpuasa, ketika Ia meminta mereka agar tidak pamer kepada orang lain saat sedang berpuasa (Matius 6:16-18).