5 Kitab Nabi besar dalam Perjanjian Lama adalah kitab nabi-nabi besar dalam Alkitab yang merupakan bagian dari Kitab Suci Yahudi dan Kristen.
Kitab nabi-nabi besae ini terdiri dari 5 kitab, yang dicantumkan secara berurutan di Alkitab PL, dari Yesaya sampai Daniel.
Ke 5 kitab ini disebut sebagai kitab nabi-nabi besar sebab ukuran kitabnya memang tebal dan jangkauan nubuatnya juga sangat luas dibanding kitab nabi-nabi kecil, dari Hosea sampai Maleakhi.
Jadi tentu mereka disebut sebagai kitab nabi-nabi besar bukan karena ukuran tubuh mereka yang besar atau usia mereka yang sudah tua.
Alkitab adalah firman Allah, bukan perkataan manusia. Itulah sebabnya Alkitab sangat perlu untuk dipelajari.
Bahwa Alkitab adalah firman Allah, bukan berasal dari manusia, disebutkan berulang-ulang di Alkitab. Misalnya, dalam 2 Timotius 3:16 dan 2 Petrus 1:20-21.
Kendati Alkitab adalah tulisan Allah, yang berasal dari hati Allah sendiri, namun Alkitab itu ditulis oleh manusia biasa yang dipilihNya.
Baca juga: 5 Kitab Taurat Dalam Perjanjian Lama
Alkitab tidak begitu saja turun dari surga dalam bentuk yang kita kenal sekarang. Alkitab berproses sedemikian selama 1500 tahun, hingga dia sampai di tangan kita secara lengkap.
Kitab pertama yang ditulis adalah Kitab Pentateukh (Kejadian-Ulangan), dan kitab terakhir adalah kitab Wahyu.
Alkitab itu ditulis oleh para penulis Alkitab yang diilhamiNya.
Ada sedikitnya 40 penulis Alkitab yang disebut namanya.
Baca juga: 12 Kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama
Ada kitab di Alkitab yang ditulis oleh beberapa penulis. Demikian juga, ada penulis Alkitab yang menulis beberapa kitab.
Misalnya, kitab Mazmur atau Amsal ditulis oleh banyak penulis, sedangkan rasul Paulus menulis banyak kitab, hampir separoh dari kitab-kitab Perjanjian Baru.
Para penulis ini memiliki beragam latar belakang profesi dan pendidikan, mulai dari gembala, nelayan, raja, nabi, imam, rasul, dll.
Baca juga: 5 Kitab Syair Dalam Perjanjian Lama
Para penulis yang berlatar belakang berbeda-beda ini tak pelak menghasilkan karya tulis yang berbeda pula, seperti gaya bahasa, istilah, penekanan, dll.
Allah tidak mengabaikan latar belakang mereka dalam menulis Alkitab. Sebab Allah tidak menjadikan mereka seperti robot.
Hanya saja, Allah mengilhami mereka sedemikian sehingga ketika menulis Alkitab, mereka tidak salah.
Itulah sebabnya, kendati Alkitab ditulis oleh banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan dalam kurun waktu yang berbeda, namun tulisan mereka tidaklah bertentangan satu sama lain, melainkan saling terkait.
Baca juga: 39 Kitab Perjanjian Lama Dan Penjelasannya
Alkitab terdiri dari dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab, sedangkan Perjanjian Baru sebanyak 27 kitab.
Jadi jumlah total Alkitab adalah 66 kitab.
Kendati di dalam berbagai aliran atau denominasi gereja Kristen sendiri terdapat sedikit perbedaan tentang jumlah dan kitab-kitab yang termasuk ke dalam Alkitab, namun pada umumnya terdapat persamaan.
Umumnya berbagai aliran dan denominasi gereja Kristen menerima bahwa Alkitab terdiri dari 66 kitab dengan beberapa “kitab tambahan” bagi aliran gereja tertentu, seperti gereja Katolik.
Baca juga: 10 Fakta Tentang Alkitab Yang Wajib Diketahui
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, urutan kitab-kitab Perjanjian Lama agak berbeda dengan urutan Alkitab Yahudi atau biasa disebut Tanakh.
Dan kitab-kitab Perjanjian Lama itu umumnya tidak disusun secara kronologis, melainkan berdasarkan jenis sastranya.
Ke-39 kitab-kitab Perjanjian Lama tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian, berdasarkan jenis sastranya.
Berikut pembagian dan urutan ke-39 kitab Perjanjian Lama tersebut dalam Alkitab bahasa Indonesia.
Baca juga: 10 Nabi Terbesar Di Perjanjian Lama
Pertama, kitab-kitab Taurat atau Pentateukh/lima kitab Musa (dari Kejadian sampai Ulangan).
Kedua, kitab-kitab sejarah/hikayat (dari Yosua sampai Ester).
Ketiga, kitab-kitab sastra/syair/puisi (dari Ayub sampai Kidung Agung).
Baca juga: 10 Karakter Tokoh Alkitab Perjanjian Lama Yang Patut Diteladani
Keempat, kitab-kitab nabi (nabi-nabi besar dari Yesaya sampai Daniel; nabi-nabi kecil dari Hosea sampai Maleakhi).
Artikel kali ini akan membahas tentang 5 Kitab Nabi besar dalam Alkitab Perjanjian Lama dan penjelasannya, yang perlu untuk kita ketahui.
Berikut pembahasan selengkapnya dari 5 Kitab Nabi besar dalam Alkitab Perjanjian Lama tersebut.
1. Kitab Yesaya
Kitab Yesaya adalah kitab yang sebagian besar berisi nubuat firman Tuhan yang disampaikanNya melalui hambaNya, Yesaya.
Yesaya melayani pada masa pemerintahan raja-raja Yehuda atau Israel Selatan: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia, yang diperkirakan terjadi dalam kurun waktu sekitar 50 tahun.
Pelayanan Yesaya yang terkenal kepada raja-raja Yehuda, yang dicatat dalam kitab ini, antara lain adalah kepada raja Ahas dan kepada raja Hizkia.
Dari antara kitab nabi-nabi, kitab Yesaya merupakan yang terpanjang, yakni 66 pasal.
Selain itu, nubuatnya juga mempunyai cakupan yang paling luas.
Nubuat dalam kitab Yesaya menjangkau jauh ke depan, pembuangan bangsa Yehuda ke Babel dan pemulangannya kembali ke Tanah Perjanjian.
Bahkan nubuat dalam kitab Yesaya mencakup juga kedatangan Mesias, akhir zaman, serta langit dan bumi yang baru.
Sebagain orang membagi kitab Yesaya menjadi tiga bagian, yakni Proto-Yesaya, Deutro-Yesaya, dan Trito-Yesaya, serta dianggap bahwa penulisnya bukan hanya Yesaya tetapi juga orang lain (penulisnya 3 orang).
Namun pandangan seperti ini tidak bisa diterima.
Sekalipun kitab Yesaya memang bisa dibagi menjadi tiga bagian, tetapi penulisnya tetaplah sama, yakni Yesaya sendiri, dengan gaya bahasa, konteks, dan kondisi yang berbeda.
Hal ini sesuai dengan bukti-bukti internal dari Alkitab sendiri serta dari tradisi gereja.
2. Kitab Yeremia
Kitab Yeremia adalah kitab yang terutama berisi nubuat-nubuat yang Tuhan sampaikan melalui hambaNya, Yeremia.
Selain itu, kitab ini juga berisi tentang kisah nabi Yeremia sendiri dalam melayani Tuhan di Yehuda.
Yeremia merupakan seorang nabi besar dari keluarga imam. Ia melayani pada masa pemerintahan lima raja Yehuda terakhir, yakni: Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
Pelayanan Yeremia terentang sepanjang 40 tahun. Namun tidak ada hasil dari masa pelayanannya yang panjang tersebut, orang Israel tidak bertobat.
Yeremia melayani hingga runtuhnya Kerajaan Yehuda, di mana mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun akibat pemberontakan mereka kepada Tuhan, yang dicatat dalam bagian akhir kitab ini.
Salah satu nubuat Yeremia yang terkenal adalah tentang perjanjian baru, perjanjian yang lebih baik dari perjanjian Tuhan yang sebelumnya dengan bangsa Israel, yang telah mereka ingkari.
Tuhan berjanji akan memberi umatNya hati yang baru, hati yang taat kepadaNya.
Perjanjian baru ini digenapi lewat pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib.
3. Kitab Ratapan
Kitab Ratapan adalah tulisan-tulisan nabi Yeremia yang berisi ratapan dan tangisan sang nabi akibat penderitaan umat Tuhan, bangsa Yehuda.
Nabi Yeremia melayani di Yehuda selama puluhan tahun tanpa menghasilkan pertobatan di antara umat pilihan Allah tersebut (lihat poin 24 di atas).
Bangsa Yehuda tetap mengeraskan hati mereka dan terus hidup dalam penyembahan berhala serta meninggalkan Allah yang hidup, Allah nenek moyang mereka, Abraham, Ishak, dan Yakub.
Akibatnya Yehuda Tuhan izinkan diserbu oleh bangsa Babel, yang membunuh dan menyiksa orang-orang Yehuda, membakar dan menghancurkan Bait Suci mereka serta membuang penduduk Yerusalem ke Babel.
Hal ini membuat nabi Yeremia sangat bersedih dan meratap yang dituliskannya dalam kitab Ratapan ini.
Kitab Ratapan hanya terdiri dari 4 Pasal, dan ditulis dengan gaya bahasa yang puitis/syair.
Namun karena kitab ini merupakan tulisan nabi Yeremia, maka ia disisipkan di antara kitab para nabi, bukan ditempatkan di kitab-kitab Puisi/syair (Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung).