Siapa sajakah penyanyi wanita terbaik Indonesia beragama Kristen/Katolik?
Sejak dulu Indonesia banyak menghasilkan penyanyi-penyanyi terbaik, berbakat dan berprestasi, yang telah mewarnai keberadaan musik di Indonesia, serta memiliki banyak penggemar.
Mereka memulai karier menyanyi lewat “ngamen” di kafe-kafe, melalui berbagai kontes ajang pencarian bakat, dengan mengikuti perlombaan menyanyi, ataupun melalui rekaman lagu sendiri.
Mereka disebut terbaik karena mereka memiliki kemampuan olah vokal yang bagus, memenangkan sebuah perlombaan/kontes bernyanyi, menghasilkan banyak album/single, melakukan banyak konser di dalam dan luar negeri, tampil di televisi dan radio, serta sering diundang ke berbagai acara.
Baca juga: 50 Penyanyi Pria Terbaik Indonesia Beragama Kristen
Sebagian dari mereka sangat populer dan malah telah dianggap sebagai legenda musik Indonesia.
Di antara penyanyi-penyani terbaik Indonesia tersebut, banyak juga terdapat penyanyi beragama Kristen/Katolik.
Untuk itu artikel kali ini akan membahas 50 penyanyi wanita terbaik Indonesia yang beragama Kristen atau Katolik.
Baca juga: 20 Jenderal Terbaik Indonesia Beragama Kristen
Mereka berasal dari lintas generasi, dari latar belakang jenis musik yang berbeda, dan dari berbagai etnis yang ada di Indonesia.
Sebagian dari mereka sudah tidak aktif/jarang bernyanyi, bahkan ada yang telah meninggal dunia. Sebagian lagi masih aktif bernyanyi, bahkan sedang dalam puncak kejayaannya.
Mereka merupakan penyanyi solo maupun vokalis sebuah grup musik.
Baca juga: 25 Politisi Indonesia Terpopuler Beragama Kristen
Sumber utama bagi penulisan artikel ini diambil dari Wikipedia, yang berkaitan dengan profil penyanyi yang bersangkutan atau profil grup bandnya.
Lalu, siapa sajakah 50 penyanyi wanita terbaik Indonesia beragama Kristen/Katolik?
Berikut daftarnya (yang diurutkan secara abjad) dan sedikit tentang profil mereka.
1. Agnes Monica
Agnes Monica Muljoto, lebih dikenal sebagai Agnez Mo, lahir di Jakarta, pada 1 Juli 1986.
Agnez Mo memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang penyanyi cilik. Agnez telah merilis tiga album anak-anak yang berhasil mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era 1990-an.
Pada tahun 2003, Agnez merilis album dewasa pertamanya yang berjudul “And the Story Goes”, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia.
Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, “Whaddup A’..?!”, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat, Keith Martin untuk berkolaborasi.
Agnez berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009.
Agnez adalah penyanyi dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards.
2. Alena
Caroline Gunawan atau biasa dipanggil Alena, lahir di Malang, Jawa Timur, pada 9 November 1981.
Alena telah mempunyai 3 album, termasuk album kompilasi, yakni: “Alena”, “Seindah diriku”, dan “Cilapop”.
Dia pernah masuk grand champion final Asia Bagus di Malaysia, tahun 2000; mendapat medali emas di Choir Olimpiade Linz, Austria (bersama Elfa’s singers), 2000; dinominasikan sebagai Most Promissing Newcommer di MTV Award 2003; serta sebagai talented artist di Timeplace Award, 2008.
3. Berlian Hutauruk
Berlian Hutauruk lahir pada 11 Oktober 1957.
Ia merupakan penyanyi Indonesia bersuara sopran, sangat populer dengan album “Badai Pasti Berlalu” pada tahun 1977.
Sebelumnya ia menjadi juara kedua Festival Penyanyi Pop DKI pada tahun 1975, satu tingkat di bawah Margie Segers yang menjadi juara pertama (lihat poin 29 di bawah), dan satu tingkat di atas Melky Goeslaw yang menjadi juara ketiga.
Di tingkat nasional, Festival Penyanyi Pop Tingkat Nasional tahun 1975, ia menduduki urutan ke-4, di bawah Melky Goeslaw (juara pertama), Margie Segers (juara kedua), dan Eddy Silitonga (juara ketiga), tetapi setingkat di atas Hetty Koes Endang (urutan ke-5).
Berlian telah menghasilkan sejumlah album/single, termasuk lagu-lagu rohani dan lagu-lagu daerah (Batak).
4. Cindy Bernadette
Isabella Cindy Bernadette lahir di Singapura, pada 16 Februari 1978.
Cindy Bernadette mengenal musik untuk kali pertama pada usia yang sangat dini, yaitu pada usianya yang ke-5 saat ia mulai mempelajari piano klasik.
Karier menyanyi ia awali dengan aktif mengikuti paduan suara di gereja dan di sekolah lalu berlanjut menjadi lead vocalist dalam sebuah R&B group New Voices di New York, AS.
Ia telah menelurkan 10 album, banyak merupakan hasil ciptaannya sendiri.
Album pertamanya, “Cindy”, dirilis pada tahun 2005. Single pertamanya adalah lagu “Rintangan”, ia nyanyikan berdua dengan Glenn Fredly. Lagu lain di dalam album tersebut, “Berpesta”, bahkan berhasil menarik perhatian sebuah bank swasta nasional (Bank Mandiri), dan dijadikan sebagai lagu untuk iklan komersial kartu visa mereka.
Di awal taun 2013 , Cindy Bernadette dipilih oleh seorang musisi asal Australia bernama Ron E Jones untuk berduet di lagu yang ditulis oleh Ron E Jones dengan judul asli “Time Machine” lalu disadur ke bahasa Indonesia menjadi “Cintai aku lagi” dan lagu ini sudah mulai memasuki tangga lagu radio-radio di Indonesia.
5. Citra Skolastika
Skolastika Citra Kirana Wulan, atau biasa dikenal dengan Citra Skolastika, lahir di Yogyakarta, pada 5 Juni 1994.
Ia merupakan finalis termuda dalam Indonesian Idol (musim keenam).
Kegemarannya dalam bidang menyanyi mulai diasahnya sejak ia mengikuti lomba menyanyi anak-anak di Gereja pada usianya yang keempat tahun.
Dia memiliki vokal yang khas dan menguasai jenis musik jazz.
Ia telah menghasilkan banyak album dan single, termasuk album rohani.
Lagu Citra berjudul “Everybody Knew” (2011) sangat populer dan memenangkan Anugerah Planet Muzik 2013 untuk kategori Best vocal (new female artists).
6. Christine Panjaitan
Christine Natalina Panjaitan lahir pada 23 Desember 1960.
Ia adalah penyanyi pop yang populer pada tahun 90-an.
Nama Christine Panjaitan melambung ketika menyanyikan lagu karya Rinto Harahap, berjudul “Katakan Sejujurnya.”
Dia telah menghasilkan banyak album/singel, termasuk lagu-lagu rohani.
Selain itu, ia juga membintangi sejumlah film.
7. Connie Constantia
Connie Constantia atau lengkapnya Martha Constantia Pinontoan Lang, lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 23 Januari 1963.
Connie adalah penyanyi Indonesia yang populer di era tahun 1980-an.
Connie terkenal dengan suara seraknya yang khas.
Selain sebagai penyanyi ia juga terkenal sebagai pemeran utama dalam film “Kamus Cinta Sang Primadona”, di mana soundtrack film tersebut juga merupakan lagunya sendiri.
Connie telah menghasilkan banyak album.
Album perdananya berjudul “Ingin Menyambung Hidup’’ (1985) yang diproduseri oleh A Riyanto, meledak di pasaran pada masa itu.
8. Diana Nasution
Diana Nasution lahir pada 5 April 1958, meninggal pada 4 Oktober 2013.
Diana Nasution adalah penyanyi Indonesia yang tenar di era 70-an dan 80-an.
Pada tahun 1970-an, ia berduet dengan kakaknya, Rita Nasution dan membentuk ‘”Nasution Sisters'” yang cukup populer pada masa itu.
Tahun 1977, ia berduet dengan Melky Goeslaw dan berlaga di Festival Penyanyi Nasional dengan lagu “Bila Cengkeh Berbunga” dan “Malam Yang Dingin” (keduanya ciptaan Minggus Tahitoe, yang kemudian menjadi suaminya).
Sayangnya, duet tersebut harus mengakui keunggulan Penyanyi Hetty Koes Endang yang tampil sebagai juara pertama, sedangkan mereka menjadi runner-up.
Kendati demikian, lagu “Bila Cengkeh Berbunga” tampil sebagai juara pertama, mengungguli lagu “Damai Tapi Gersang”, yang dibawakan oleh Hetty Koes Endang.
Selain itu, Diana Nasution juga populer membawakan lagu ciptaan Rinto Harahap, antara lain, “Jangan Biarkan” dan “Benci Tapi Rindu”.
Pada tahun 2010 Diana Nasution kembali berduet dengan Titi DJ dalam lagu “Jangan Biarkan” di video klipnya.
Diana menghasilkan banyak album dan single.
9. Eka Deli
Eka Deli Mardiyana lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 21 Maret 1976.
Eka Deli sering mengikuti festival-festival musik internasional dan mengharumkan nama Indonesia dengan suara emasnya.
Dia telah menghasilkan sejumlah album/single, termasuk lagu-lagu rohani.
10. Erie Suzan
Erie Suzan lahir di Lamongan, Jawa Timur, pada 30 Desember 1978.
Erie adalah penyanyi dangdut Indonesia yang terkenal lewat singelnya, “Mabuk Duit” pada tahun 1993, ketika ia masih SMP kelas 2!
Erie berhasil menjuarai beberapa festival menyanyi rock, pop dan dangdut di Jawa Timur.
Di Jakarta Erie mengikuti Festival Dangdut se-Jabotabek dan berhasil menjadi juara 1.
Seorang produser langsung tertarik untuk merekam sebuah album dangdut pertama Erie Suzan yang berjudul “Mabuk Duit” pada tahun 1993 dan saat itu Erie Suzan masih SMP kelas 2!
Setelah itu beberapa hits dangdut seperti “Jangan Buang Waktuku”, “Muara Kasih Bunda”, dihasilkannya.
Tidak berhenti sampai di situ, beberapa single hits duet di antaranya bersama Yus Yunus, Alm. Abiem Ngesti, Alm. Farid Harja, Adibal dan Beniqno kembali dihasilkan.
Dua album trio lainnya adalah bersama Ikke Nurjanah, Mila Rosa, Iis Dahlia dan Dewi Purwanti. Karyanya terakhir adalah Album D’Duta (8 Diva Dangdut Indonesia), yang di dalamnya terdapat hits single “Tak Bisa Menunggu” dan “Sabda Cinta” duet bersama Iyeth Bustami.
11. Ervinna
Ervinna Theodora Monica, atau dikenal dengan nama panggung Ervinna, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 4 Mei 1956.
Ia adalah penyanyi pop Indonesia yang sangat ternama di era 80-an, dan diorbitkan oleh A. Riyanto. Ia masuk dalam jajaran The Ten Best Singer of South East Asia.
Selama karier menyanyinya, ia telah menghasilkan 40 album.
12. Grace Simon
Grace Simon lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 5 April 1953.
Ia adalah seorang penyanyi populer pada tahun 1970-an yang sering tampil di TVRI (satu-satunya stasiun televisi saat itu) dalam acara “Aneka Safari”.
Ia juga sering mengikuti kontes ASEAN pop song.
Pada tahun 1976, ia berhasil sebagai juara 1 Festival Penyanyi Tingkat Nasional.
Grace Simon telah menghasilkan banyak single dan album.
Lagunya yang paling populer adalah lagu “Bing” yang diciptakan oleh Titiek Puspa.
Di samping menyanyi, ia sempat bermain film sebagai peran utama dalam film “Lagu Untukmu” bersama Broery Marantika.
13. Heidy Diana
Heidy Suwardiana lahir pada 9 Juli 1965.
Heidi adalah seorang penyanyi yang eksis di era 80-an.
Heidy lebih dikenal dengan lagu-lagu pop ceria, seperti lagu hits miliknya yang berjudul “Bintangku Bintangmu”.
Album ketiganya yang berjudul “Istilah Cinta” (tahun 1984) mencapai sukses luar biasa. Demikian juga dengan album-albumnya berikutnya.
Puncak karier menyanyi Heidy Diana adalah saat merilis album “Di mana ada kamu di situ ada aku” (1989), album yang memperkenalkan genre baru “Pop Dangdut” ini mendapat sambutan yang luar biasa.
Sejak tahun 1999 Heidy aktif dalam kegiatan rohani dan telah merilis album rohani “Perhiasan Ganti Abu”.
14. Helen Sparingga
Helly Ruth Helen Sparingga atau Helen Sparingga lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 25 November 1953.
Ia merupakan penyanyi Indonesia di era tahun 1980-an.
Helen adalah istri dari penyanyi Mus Mulyadi.
Helen terkenal lewat hitsnya, “Birunya Cintaku”.
Ia telah menghasilkan 7 album, termasuk lagu dalam bahasa daerah (Jawa).
15. Helena
Helena Andrian lahir di Jakarta, pada 5 September 1984.
Nama Helena melejit setelah menjadi 4 besar finalis ajang Indonesian Idol Musim Pertama.
Karier menyanyi mulai serius dibina Helena semenjak ia berumur 12 tahun dengan mengikuti berbagai festival.
Ia pernah menjadi personil Trio Permata Jakarta Cool sampai remaja bersama Diajeng Kurnia Fajrin dan Maria (Molucas). Trio ini menyanyi di acara Permata Nusantara TVRI.
Kemudian Helena bergabung dengan “Antero Bagus” asuhan Chris Pattikawa. Selepas dari Antero Bagus, Helena bergabung dengan Audiensi Band selama 4 tahun sebagai backing vocal.
Helena telah memiliki 4 album.
Album solo perdananya yang berjudul “Keajaiban Cinta” dirilis pada Juli 2005. Album ini melibatkan sejumlah musisi Indonesia, seperti Glenn Fredly yang memberikan lagu berjudul “Bukan Dia”, dan Melly Goeslaw yang memberi lagu “Sekali Cinta Tetap Cinta”.
16. Henny Poerwonegoro
Henriette Louise Purwaningsih Poerwonegoro atau dikenal dengan nama panggung Henny Purwonegoro, lahir di Jakarta, pada 10 November 1947.
Henny merupakan penyanyi Indonesia yang populer di dekade 60-an.
Ia juga dikenal sebagai pembawa acara Aneka Ria Anak-Anak di TVRI, berpasangan dengan Seto Mulyadi, pada era 80-an.
Henny telah menghasilkan 7 album selama kariernya.
Henny adalah ibu mertua dari penyanyi Once Mekel.
Saat ini Henny sibuk dengan aktivitas pelayanan di gereja.
17. Irma June
Irma Ivonne June Kairupan lahir di Jakarta, pada 30 April 1973.
Ia adalah penyanyi Indonesia yang populer di era tahun 90-an.
Ia memulai karier menyanyi sejak usia anak-anak.
Ia telah menghasilkan sejumlah album. Lagunya yang terkenal adalah ..ketika berduet dengan Heidi Yunus.
Setelah vakum bernyanyi selama 18 tahun, Irma June kembali aktif bernaynyi dengan mengeluarkan album barunya, “It’s Me” (2017).
18. Jane Sahilatua
Jane Sahilatua lahir pada tahun 1956.
Jane adalah penyanyi balada Indonesia yang sukses lewat grup Franky & Jane bersama sang kakak, Franky Sahilatua di era 70-an hingga 80-an.
Selain itu ia juga sempat bersolo karier dan mengeluarkan dua album.
Bersama Franky & Jane, ia telah menghasilkan 14 album, beberapa lagu di album-album tersebut sangat sukses pada masanya, seperti “Lelaki dan Rembulan”.
19. Joy Tobing
Joy Destiny Tiurma Tobing lahir di Jakarta, pada 20 Maret 1980.
Joy adalah pemenang Indonesian Idol yang pertama
Di babak final, Joy mengalahkan Delon Thamrin.
Tak lama setelah menjuarai Indonesian Idol, Joy kemudian memutuskan kontraknya dengan Fremantle setelah adanya masalah di antara kedua pihak.
Joy menghasilkan sejumlah album, termasuk album rohani Kristen dan daerah (Batak).
20. Kamasean
Kamasean Yoce Matthews lahir di Jakarta, pada 30 Juni 1995.
Kamasean merupakan runner-up ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim ketujuh. Ia hanya kalah dari Regina yang menjadi juara satu (lihat poin 44 di bawah).
Kamasean merupakan kontestan termuda dalam sejarah Indonesian Idol. Penampilan Kamasean di panggung tersebut sering mendapat pujian dari para juri karena dia dapat menyanyikan semua genre musik dengan sama baiknya.
Sebelum mengikuti Indonesian Idol, Sean pernah menjadi finalis Akademi Fantasi Indosiar Junior (AFI Junior).
Kamasean telah memiliki dua single, yakni: “How Could You” (tahun 2013) dan “If Only” (2015).