Artikel ini membahas tentang 7 ayat Alkitab yang menentang korupsi.
Istilah korupsi sebenarnya tidak ada ditemukan di Alkitab.
Namun makna korupsi itu sendiri terdapat di sejumlah ayat Alkitab.
Seperti kita tahu, korupsi adalah penyelewengan jabatan untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok, yang merugikan keuangan negara atau pihak lain.
Korupsi termasuk juga kolusi, memeras, menerima suap, maupun gratifikasi (menerima uang atau fasilitas dengan imbalan tertentu).
Baca juga: 7 Tokoh Anti Korupsi Di Alkitab
Korupsi terutama dilakukan oleh para pejabat, pemimpin, hakim, atau mereka yang punya pengaruh atas banyak orang.
Jadi jika korupsi diartikan sebagai penerimaan suap, pemerasan, atau pemutar balikan fakta demi keuntungan materi, maka hal-hal ini jelas banyak ditemukan di Alkitab.
Ada banyak ayat Alkitab tentang korupsi.
Alkitab banyak mencatat tentang korupsi, seperti kasus-kasus korupsi dan para pelaku/tokoh Alkitab yang korupsi.
Baca juga: 7 Tokoh Alkitab Yang Korupsi
Demikian juga dengan ayat-ayat Alkitab yang menentang/melarang korupsi, ada cukup banyak ayatnya.
Artikel kali ini akan membahas tentang 7 ayat Alkitab yang menentang korupsi.
Tentu ayat-ayat Alkitab yang menentang korupsi sangat penting untuk diketahui para pejabat atau pemimpin, bahkan bagi orang percaya pada umumnya.
Baca juga: 10 Ayat Alkitab Yang Menentang LGBT
Apalagi saat ini korupsi sudah menjadi musuh utama bangsa Indonesia. Sebab korupsi membuat mental para pejabat rusak, juga menyebabkan kemiskinan dan ketidakadilan di masyarakat.
Telah banyak para pejabat dan politisi Indonesia yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena melakukan korupsi.
Mirisnya, banyak di antara mereka anak-anak Tuhan!
Baca juga: 10 Tokoh Alkitab Yang Melanggar HAM
Bahkan di dalam gereja Tuhan pun terdapat korupsi, seperti yang terjadi di negara-negara lain.
Karena itu, menjadi penting bagi kita untuk memperhatikan ayat-ayat Alkitab yang menentang korupsi ini.
Lalu, mana sajakah ayat-ayat Alkitab yang menentang korupsi?
Berikut pembahasannya.
1. Larangan Untuk Menerima Suap
Ayat Alkitab pertama yang menentang korupsi adalah Keluaran 23:8.
“Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.”(Keluaran 23:8)
Menerima suap jelas adalah bagian dari korupsi.
Suap itu terutama diterima oleh para pemimpin atau para hakim yang memutuskan sebuah perkara.
Jika para hakim menerima suap dari salah satu pihak yang berperkara, maka ia tidak bisa netral lagi.
Hakim yang menerima suap pasti akan memenangkan perkara si pemberi suap, sekalipun pemberi suap tersebut adalah pihak yang bersalah.
Ayat dalam kitab Keluaran di atas mempunyai kemiripan dengan ayat dalam kitab Ulangan di bawah ini,
“Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.” (Ulangan 16:19)
Inti kedua ayat tersebut adalah sama, yakni sama-sama menentang perbuatan korupsi, dalam hal ini adalah menerima suap.
2. Larangan Menerima Suap Untuk Membunuh Orang Yang Tak Bersalah
Ayat Alkitab berikutnya yang menentang korupsi adalah Ulangan 27:25.
“Terkutuklah orang yang menerima suap untuk membunuh seseorang yang tidak bersalah. Dan seluruh bangsa itu harus berkata: Amin!” (Ulangan 27:25)
Ayat ini sebenarnya hampir sama dengan kedua ayat yang disebut dalam poin 1 di atas.
Bedanya hanyalah dalam hal “spesifikasi kasus” saja.
Jika ayat-ayat dalam poin 1 di atas merujuk pada segala jenis suap untuk segala jenis perkara/kasus, maka ayat dalam poin 2 ini secara khusus merujuk pada satu kasus tertentu, yakni pembunuhan.
Pembunuhan adalah sebuah tindakan yang sangat keji, sehingga tercantum dalam perintah ke-6 dari 10 Perintah Allah. (Baca: 10 Perintah Allah Dan Maknanya)
Karena itu, menerima suap untuk membunuh seseorang juga merupakan perbuatan yang keji, sehingga perlu untuk diperingatkan secara khusus, seperti dalam ayat di atas.
3. Suap Mengacaukan Rumah Tangga Penerima Suap
Ayat Alkitab lainnya yang menentang korupsi adalah Amsal 15:27.
“Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” (Amsal 15:27)
Istilah “keuntungan gelap” dalam ayat di atas mempunyai makna yang umum.
Tetapi istilah “suap” dalam ayat tersebut pastilah mengacu pada perbuatan yang koruptif.
Sebagaimana dengan ayat-ayat dalam kitab Amsal lainnya, ayat ini punya makna paralel.
Istilah “loba akan keuntungan gelap” sejajar dengan istilah “membenci suap”, dan “mengacaukan rumah tangganya” sejajar dengan “hidup”.
Maksud ayat ini adalah bahwa keinginan akan keuntungan gelap atau suap akan mengacaukan rumah tangga seseorang, orang yang menerima suap tersebut.
Tetapi jika seseorang tidak suka menerima suap maka ia akan hidup, dalam arti diperkenan dan diberkati Tuhan.
Penerima suap mengacaukan seisi rumahnya karena ia memberi makan mereka dengan hasil suap, uang haram, yang didapat secara tidak benar.