7 Cara Berdoa Yang Benar Menurut Alkitab
|Artikel ini berisi tentang 7 cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan pandangan Kristen.
Ketika kita orang Kristen berdoa kepada Tuhan, kita harus berdoa dengan cara yang berkenan kepadaNya.
Baca juga: 7 Unsur Doa Kristen Menurut Alkitab
Dalam doa Kristen, masalah tempat, waktu, durasi, dan frekuensi doa sebenarnya tidaklah mengikat dan kaku, kita fleksibel dalam hal-hal tersebut, sebagaimana bisa kita lihat di Alkitab.
Namun demikian, ketika kita menghadap Tuhan dalam doa, kita sudah seharusnya berdoa dengan cara yang benar secara Kristen, yakni cara berdoa yang benar menurut Alkitab.
Baca juga: 7 Syarat Agar Doa Dikabulkan
Seperti apakah cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan yang berkenan kepada Tuhan? Alkitab mencatat beberapa contohnya. Dan di sini akan dicantumkan 7 di antaranya.
Berikut 7 cara berdoa yang benar menurut Alkitab dan pandangan Kristen serta sedikit pembahasannya.
1. Memandang Allah Sebagai Bapa
Cara berdoa yang benar menurut Alkitab, yang pertama adalah dengan memandang Allah sebagai Bapa kita.
Doa adalah hubungan komunikasi antara kita dengan Allah, antara kita sebagai anak-anakNya dengan Allah sebagai Bapa kita. Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anakNya karena kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus (Yohanes 1:12).
Kita harus memandang Allah itu sebagai Bapa kita. Ketika kita memandangNya sebagai Bapa sorgawi kita, maka doa bagi kita seharusnya bukanlah sesuatu yang bersifat formil. Ketika kita berdoa berarti kita sedang berkomunikasi dengan Bapa kita, seperti kita berkomunikasi dan berbincang-bincang dengan bapa kita secara jasmani.
Dalam khotbah Tuhan Yesus, yang terkenal sebagai “Khotbah di bukit”, Dia mengajar murid-muridNya agar memandang Allah itu sebagai Bapa mereka.
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah namaMu.” (Matius 6:10).
Karena itu kita tidak boleh mendatangi Allah dalam doa seperti orang yang berhadapan dengan seorang raja yang menakutkan. Di dalam doa kita, kita tidak perlu dan tidak boleh merasa takut kepadaNya. Malahan sebaliknya, kita harus merasa senang, karena kita bertemu dengan Bapa sorgawi kita.
Dan karena itu pula kita tidak perlu menghadapNya dengan mengatur kata-kata kita sedemikian rupa, apalagi menghafalkannya, agar Ia mendengarkan doa kita.
Dalam banyak agama atau kepercayaan, ada kalanya doa itu dipandang seperti mantera, yang harus menggunakan kata-kata tertentu agar doanya manjur. Namun dalam doa Kristen, kita berhadapan dengan “seorang” Pribadi, yaitu Bapa kita.
Karena itu kita tidak perlu menggunakan kata-kata tertentu untuk berbicara denganNya. Ketika kita berbicara dengan bapa jasmani kita, kita tidak perlu menggunakan kata-kata tertentu agar kita didengarkannya bukan?
Tidak heran, dalam setiap pengajaranNya kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus selalu memakai istilah “Bapa” atau “Bapamu”, bukan “Allah” atau “Tuhan”, yang kesannya lebih formil.
Demikian juga dalam hal doa, Yesus selalu memakai istilah “Bapa”, termasuk dalam doa yang diajarkanNya kepada murid-muridNya, yang terkenal sebagai doa “Bapa Kami”, seperti yang dikutip sebagian dalam ayat di atas.
Kita menyebut: “Bapa” kami yang di Sorga, bukan: “Allah” atau ”Tuhan” kami yang di Sorga, sekalipun menyebutkan Allah atau Tuhan dalam doa kita juga tidak salah. Tetapi menyebut/memanggil Allah sebagai Bapa adalah ajaran yang lebih umum dari Yesus kepada murid-muridNya.
Oleh karena itu, di dalam doa-doa kita, kita sudah seharusnya lebih akrab lagi berbicara kepada Allah, sebab Ia adalah Bapa sorgawi kita.
2. Memiliki Hati Yang Bersih
Tuhan ingin agar kita mempunyai hidup yang bersih di hadapanNya tanpa dikotori oleh hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya.
Kepada Timotius, gembala jemaat di kota Efesus, rasul Paulus berkata,
“Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” (1 Timotius 2:8).
(Firman Tuhan di atas tentu tidak hanya berlaku untuk laki-laki saja, tetapi juga untuk perempuan, walaupun firman itu dahulu ditujukan kepada laki-laki).
Dalam agama-agama/kepercayaan-kepercayaan lain, sangat ditekankan pentingnya kebersihan tubuh/jasmani ketika mereka menghadap Tuhan dalam doa mereka. Namun dalam kekristenan, kita dituntut untuk membersihkan hidup (hati dan pikiran) kita di hadapanNya.
Kebersihan fisik/tubuh tidaklah berarti di hadapan Tuhan jika kita mempunyai hidup yang tidak bersih/kotor. Tentu saja kita perlu menjaga kebersihan tubuh dalam berdoa, khususnya dalam doa bersama dengan orang lain, namun kebersihan hati dan pikiranlah yang dilihat oleh Tuhan.
Kekristenan berbicara mengenai hal-hal batiniah (hati/pikiran), bukan hal-hal yang lahiriah, seperti penampilan fisik dan kebersihan tubuh jasmani. Sebab kita menghadap Allah yang Maha Kudus.
Ketika kita berdoa hendaklah kita memeriksa terlebih dahulu hidup kita, apakah masih ada hal-hal yang mencemari hidup, hati dan pikiran kita, yang membuat kita tidak layak menghadap Tuhan. Jika ada, kita harus meminta Ia membersihkanNya terlebih dahulu, agar kita bisa menghadapNya dengan layak.
3. Menghormati Tuhan
Kita harus hormat kepada Tuhan dalam berdoa. Kita harus bersungguh-sungguh dalam doa kita, kita tidak boleh bermain-main dalam berdoa. Memang Allah adalah Bapa kita, namun Ia juga adalah Tuhan yang Besar, yang Agung, yang layak untuk dihormati.
Fakta bahwa Ia adalah Bapa kita tidak bisa mengurangi rasa hormat kita kepadaNya. Malahan sebaliknya, karena Dia adalah Bapa kita maka kita harus lebih menghormati Dia lagi. (kita tidak menjadi kurang hormat kepada bapa jasmani kita hanya karena ia adalah bapa kita bukan?).
Penulis Surat Ibrani berkata,
“Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” (Ibrani 12:28).
Memang kita tidak perlu takut kepadaNya, tetapi kita harus menghormatiNya. Takut dalam pengertian umum, yang membuat kita tidak berani menghadapNya, adalah sikap yang salah. Tetapi “takut” kepadaNya dalam pengertian bersikap “hormat” adalah sebuah keharusan. (dalam pengertian inilah Alkitab mengajarkan kita untuk takut kepada Tuhan).
Di dalam setiap ibadah kita, termasuk di dalam doa, kita harus senantiasa menaruh rasa hormat kita kepada Tuhan. Di satu sisi kita tidak boleh terlalu formal dalam berdoa, tetapi di sisi yang lain kita juga tidak boleh bermain-main dalam doa kita.
Saya sangat tertarik mendengar cara berdoa, sebab saya kurang faham berdoa.
Shalom, semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk mengerti cara berdoa secara Kristen. Terima kasih. GBU.
Shalom, mohon petunjuk, apakah kita diharuskan berdoa di hadapan salib. Atau menuju ke mana?
Shalom, orang Kristen tidak berdoa dengan arah tertentu, karena yang terpenting bukanlah arah berdoanya atau tempat berdoanya,tetapi caranya, yakni dalam roh dan kebenaran.
Sebab Allah itu adalah Roh, Dia hadir di mana-mana (silakan baca baik-baik Yohanes 4:21-24).
Terima kasih, Gbu.
Ini sangat membantu sekali. Thanks!
Kenapa nggak bisa dicopy ya Om?
Shalom, semua artikel di situs ini sengaja diblok dan tidak bisa dicopy untuk menghindari plagiarisme. Mohon maaf untuk ketidak-nyamanannya. Tetapi bisa diprint dengan cara klik “print” di bawah artikel ini. Thanks, GBU.
Kenapa tidak bisa di copas ya om..? Mau di print..! Gbu
Shalom, semua artikel di situs ini sengaja diblok dan tidak bisa dicopy untuk menghindari plagiarisme. Mohon maaf untuk ketidak-nyamanannya. Tetapi bisa diprint dengan cara klik “print” di bawah artikel ini. Thanks, GBU.
Terima kasih untuk informasinya, ini sangat bagus buat saya yg belum terlalu mengerti tentang doa….
Dan saya punya pertanyaan, tetangga saya berdoa di rumahnya sampai teriak-teriak dan dalam doanya ia selalu menyebut “Dalam nama Yesus” secara berulang-ulang dengan suara yang besar dan terkadang ia menangis dan saya mendengarnya. Yang jadi pertanyaan saya apakah berdoa seperti itu baik di mata Tuhan atau tidak?
Berdoa dgn berteriak menyebut-nyebut nama Yesus sambil menangis bukanlah hal yang salah, asal dia tidak menganggap nama Yesus itu sebagai jimat. Di Alkitab ada banyak cara orang berdoa, termasuk yang “aneh-aneh”, dan itu berkenan kepada Tuhan, asal itu keluar dari hati yang tulus, bukan dibuat-buat atau untuk pamer, dan tentunya tidak mengganggu orang lain. Terima kasih. GBU.
Shalom, terima kasih buat firman yang dishare melalui website, membuat kami lebih tau kebenaran firman untuk bisa mengubah hidup kami. Kami percaya ajaran Tuhan Yesus. Amen, Tuhan memberkati.
Terima kasih kembali, GBU.
Syalom, terima kasih buat artikel tentang doa, saya sangat terkesan, sungguh sangat berarti buat saya. Selama ini saya sering berdoa dengan kata-kata yang diulang-ulang hanya dua kali dengan bercucuran air mata, untuk meminta sesuatu mujizat dari Tuhan. Yang saya mau tanya, apakah dengan berdoa seperti itu benar atau salah. Terima kasih, syalom.
Shalom, mengulang-ulang doa boleh saja, kalau itu memang penting untuk kita ulang dan kita mengerti maknanya, itu bukan bertele-tele. Tuhan Yesus saja ketika berdoa kepada BapaNya mengulang-ulang apa yang Dia doakan, bahkan sebanyak tiga kali (Matius 26:39-44).
Doa yang bertele-tele adalah doa yang diucapkan secara berulang-ulang dengan menganggap kata-kata tersebut punya daya magis, seperti yang diterangkan di artikel di atas. Terima kasih, GBU.
Shalom, artikel ini sangat membantu saya. Sebelumnya, saya ingin bertanya apakah jika kita mempunyai seorang musuh, kita harus mengampuni musuh tersebut? agar doa kita benar di mata Tuhan.
Shalom Angelita.
Ya benar, kita harus mengampuni musuh jika doa kita ingin berkenan kepada Tuhan, seperti yang telah dijelaskan dalam artikel. Terima kasih, Gbu.
Shalom. Artikel yang sangat menarik.
Seperti dijelaskan, kita berdoa kepada Bapa dalam nama Yesus.
Lalu apakah benar jika berdoa hanya kepada Yesus tanpa menyebut Bapa? Karena sering saya mendengar doa seperti itu.
Terima kasih.
Shalom.
Berdoa kepada Allah (Bapa) dan kepada Tuhan Yesus, atau berdoa hanya kepada Bapa, atau berdoa hanya kepada Tuhan Yesus, sama-sama benar dan Alkitabiah.
Berdoa kepada Tuhan Yesus diajarkan dan dipraktekkan di Alkitab (Yohanes 14:14; Kisah Para Rasul 7:59).
Terima kasih, GBU.
Berdoa dalam hati dan badan yang bersih, dan tulus kepada Allah Bapa yang di surga agar dosa kita diampuniNya, dan kita mengampuni dosa dan salah sesama manusia.
Amin, GBU.
Shalom Admin, mohon penjelasannya, jika kita berdoa memakai kata ‘semoga’, misalkan ‘Semoga Bapa berkenan mengabulkan doa kami.’ Di Roma 1:10 dan di ayat2 lain ada juga perihal doa dengan kata ‘semoga’. Pertanyaan saya apakah boleh kita memakai kata ‘semoga’ dalam doa kita? Sedangkan arti ‘semoga’ sama dengan mudah-mudahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Terima kasih.
Shalom, boleh saja. Ada kalanya kita begitu percaya/yakin dengan apa yang kita doakan, tapi ada kalanya juga tidak begitu yakin, sehingga kita hanya bisa berkata ‘semoga’ atau ‘kiranya’, dan itu alkitabiah. Tetapi doa Kristen yang umum adalah ‘percaya’. Gbu.
Shalom, artikelnya sangat membantu. Terima kasih untuk artikelnya. Saya punya pertanyaan, apakah berdoa dengan Bapa di sorga diperkenankan tidak melipat tangan dan tidak menutup mata? Terima kasih.
Shalom, boleh saja, Kekristenan tidak mengurusi cara-cara/posisi fisik dalam berdoa, intinya adalah hati dan konsentrasi kita dalam berdoa.
Bisakah kita konsentrasi/fokus berdoa jika mata kita tetap terbuka dan tangan kita “bergerak”? Jika bisa, maka silakan saja. Terima kasih.
Admin! Saya mau bertanya, jika berdoa lebih dari 1/2 jenis doa dalam sekaligus apakah boleh? Okay Thank’s
Shalom, maksudnya 1/2 jenis doa bagaimana ya? Artikel ini membahas cara berdoa yang alkitabiah, jadi semuanya harus dituruti. Terima kasih. Gbu.
Terima kasih Kepada Tuhan sudah menghubungkan saya ke dalam blog ini.
Terkadang saya sudah merasa tidak pantas datang berdoa kepada Tuhan. Sudah terlalu banyak kebohongan yang saya lakukan.
Benar kata artikel di atas, ketika kita datang berdoa KepadaNYA dengan banyak kenyataan kebohongan yang kita jalani di hadapan Tuhan, yang saya perbuat sekalipun saya berdoa, merasa tidak berbicara kepada Tuhan. Merasa di dalam bayangan doa, Tuhan tidak melihat ke arah saya. Berbeda sekali dulu waktu saya masih berumur 10 Tahun, rasanya berdoa kepada Tuhan itu sejuk. Dan dalam bayangan doa saya, DIA seperti tersenyum ke arah saya.
Mungkin yang lebih tepat saya datang langsung ke Pendeta. Tapi tidak ada salahnya saya katakan di sini juga. Karena saya percaya admin dan semua yang ambil bagian dalam berkomen dan bertanya adalah orang-orang yang Percaya Kepada YESUS.
Pertanyaan saya sahabat admin. Apa yang harus saya mulai untuk dapat merasakan bahwasanya saya layak lagi berkomunikasi/berdoa kepadaNYA. Saya termasuk aktif dalam kegiatan2 gereja walau tidak tergolong rajin.
Shalom sdr Amos. Terima kasih telah berbagi dengan Rubrik Kristen. Kami senang dengan kerinduan Anda untuk berdoa kepada Tuhan secara layak.
Seperti telah dibahas di artikel, kita harus membereskan dosa atau hal-hal yang menghalangi kita datang kepada Tuhan. Dengan demikian kita layak menghadapNya.
Jadi caranya sederhana saja: bertobat. Dan Tuhan pasti menerima pertobatan anak-anakNya. Karena tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni Tuhan, asalkan orang yang berdosa benar-benar bertobat. Terima kasih, Gbu.
Terima kasih. Sangat membantu mengenal tentang Kekristenan dan saya yakin saya mengikuti yang benar. Saya sebelumnya Muslim. Dan benar-benar tercerahkan tentang bagaimana cara berdoa yang baik menurut Kristen sekarang.
Amin, terima kasih, Gbu.
Salam damai dalam Nama Tuhan Yesus.
Saya sangat suka dengan artikel ini.. Saya ada 1 pertanyaan. Bolehkah berdoa dengan merayu-rayu pada Tuhan agar doa kita/Saya didengar dan dikabulkan Tuhan?
Shalom, Alkitab telah memberi persyaratan agar doa kita Tuhan dengar/kabulkan.
Bacalah artikel 7 Syarat Agar Doa Dikabulkan
Terima kasih, Gbu.