Artikel ini membahas seputar Paskah Yahudi di Perjanjian Lama.

Paskah Yahudi di Perjanjian Lama sangat perlu kita ketahui.

Apakah sebenarnya Paskah Yahudi itu?

Bagaimanakah sebenarnya Paskah Yahudi menurut Alkitab Perjanjian Lama?

Apakah tujuan dan makna utama Paskah Yahudi menurut Alkitab Perjanjian Lama

Apakah Paskah Kristen di Perjanjian Baru berbeda dengan Paskah Yahudi di Perjanjian Lama?

Baca juga: 7 Makna Paskah Yang Sesungguhnya

Hal-hal inilah yang dibahas dalam artikel ini.

Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama sangat penting untuk kita ketahui.

Sebab, Paskah Yahudi adalah perayaan terbesar umat Israel/Yahudi di seluruh dunia.

Oleh karena itu, maka sudah sepatutnya orang Kristen mengerti tentang fakta-fakta penting seputar Paskah Yahudi  menurut Alkitab Perjanjian Lama.

Berikut penjelasannya.

 

1. Paskah Berasal Dari Kata Ibrani Pesakh yang berarti “Melewati”

Fakta tentang Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama, yang pertama: Paskah Berasal Dari Kata Ibrani Pesakh yang berarti “Melewati”.

Istilah Paskah berasal dari kata Ibrani, Pesakh, yang artinya “melewati”.

Hal ini menunjuk pada Tuhan yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir yang telah dibubuhi dengan darah anak domba, sehingga tidak mendapat tulah atau hukuman dari Tuhan (Keluaran 12:13).

Sedangkan rumah-rumah orang Mesir, karena tidak dibubuhi dengan darah, mendapat tulah dari Tuhan, yakni anak sulung mereka mati, mulai dari anak sulung para tawanan hingga anak sulung raja Mesir, Firaun.

 

2. Paskah Adalah Memperingati Keluarnya Umat Israel Dari Mesir Menuju Tanah Perjanjian

Fakta tentang Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama, yang kedua: Paskah Adalah Memperingati Keluarnya Umat Israel Dari Mesir Menuju Tanah Perjanjian.

Paskah itu adalah memperingati keluarnya bangsa Israel, umat pilihan Allah, dari tanah perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian, yakni Tanah Kanaan.

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Perjanjian telah dinubuatkan sebelumnya di Alkitab.

Waktu itu Tuhan melepaskan umatNya dengan terlebih dahulu menulahi bangsa Mesir sampai sepuluh kali.

Tulah terakhir, yakni kematian anak-anak sulung bangsa Mesir, membuat Fiarun terpaksa membiarkan umat Israel keluar dari tanah mereka setelah sebelumnya memperbudak bangsa Israel itu selama 430 tahun (Baca: 10 Hukuman Tuhan Terbesar Kepada Manusia).

Untuk mengenang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir ini, maka Tuhan memerintahkan agar mereka merayakan Paskah.

Dengan demikian mereka selalu mengingat perbuatan Tuhan tersebut turun-menurun (Keluaran 12:1-42).

 

3. Paskah Adalah Salah Satu Perayaan Terpenting Dari 7 Perayaan Tahunan Bangsa Israel

Fakta tentang Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama, yang ketiga: Paskah Adalah Salah Satu Perayaan Terpenting Dari 7 Perayaan Tahunan Bangsa Israel.

Menurut Imamat 23:1-44, ada 7 hari raya tahunan orang Israel yang semuanya diperintahkan secara langsung oleh Tuhan untuk mereka lakukan.

Ketujuh hari raya tersebut adalah Paskah, Roti Tidak Beragi, Pentakosta, Pondok Daun, Buah Sulung, Peniupan Serunai (Tahun Baru), dan Pendamaian. (Baca: 10 Hari Raya Israel Di Alkitab)

Ketujuh hari raya ini pada dasarnya diharapkan untuk diikuti oleh para pria Israel setiap tahunnya.

Namun demikian, dari ketujuh hari raya tersebut ada tiga yang wajib diikuti oleh para pria Israel, yakni Paskah (bersamaan dengan Roti Tidak Beragi), Pentakosta dan Pondok Daun.

Hal ini menunjukkan bahwa ketiga hari raya inilah yang paling penting bagi mereka saat itu.

Ketujuh hari raya ini diadakan di Bait Suci di Yerusalem.

Jadi setiap laki-laki Israel (atau bersama keluarganya) harus datang ke Yerusalem untuk merayakan perayaan tahunan ini, khususnya tiga perayaan yang disebut di atas.

 

4. Paskah Dirayakan Di Rumah-rumah Atau Di Bait Suci

Fakta tentang Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama, yang keempat: Paskah Dirayakan Di Rumah-rumah Atau Di Bait Suci.

Paskah pertama kali diadakan di Mesir di dalam rumah-rumah orang Israel sebelum mereka dibebaskan Tuhan dari tanah perbudakan tersebut.

Paskah ini dirayakan di dalam setiap keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga (ayah). Sembari makan Paskah, mereka juga harus menceritakan kepada anak-anak mereka apa makna Paskah tersebut.

Yakni: bagaimana Tuhan membunuh setiap anak sulung di rumah-rumah orang Mesir, tetapi “melewati” anak-anak sulung di rumah-rumah bangsa Israel yang diolesi dengan darah anak domba.

Ketika Bait Suci dibangun di Yerusalem, maka perayaan itu dilakukan di Bait Suci, dan anak domba Paskah itu disembelih di Bait Suci (Ulangan 16:2).

Tetapi ketika Bait Suci Israel tidak ada lagi (terakhir dihancurkan bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi), maka Paskah kembali dirayakan di rumah-rumah hingga saat ini.

Hanya orang Israel asli yang boleh makan Paskah, tidak boleh orang asing, kecuali mereka yang telah menganut agama Yahudi (proselit) dan disunat (Keluaran 12:43-49).

 

5. Menyembelih Dan Memakan Anak Domba Adalah Unsur Utama Dalam Perayaan Paskah

Fakta tentang Paskah Yahudi menurut Perjanjian Lama, yang kelima: Menyembelih Dan Memakan Anak Domba Adalah Unsur Utama Dalam Perayaan Paskah.

Menyembelih dan memakan anak domba adalah unsur utama dari perayaan Paskah Israel. Mereka menyembelih dan memasak anak domba itu dengan cara dipanggang.

Lalu mereka memakannya pada perayaan Paskah, itulah yang disebut dengan anak domba Paskah.

Anak domba yang disembelih pada setiap hari Paskah bukanlah anak domba sembarangan, tetapi harus anak domba yang tidak bercacat dan masih muda.

Sekalipun kambing atau lembu juga diperbolehkan, tetapi anak domba adalah yang paling umum dipakai dalam Paskah orang Israel hingga saat ini.

Anak domba tersebut dimakan bersama roti yang tidak beragi dan sayur pahit. Roti, yang terbuat dari gandum, adalah makanan pokok orang Israel (Keluaran 12:1-11).

Tinggalkan Balasan