Raja Manasye di Alkitab adalah salah satu tokoh Alkitab yang berpengaruh, khususnya di Perjanjian Lama.
Dan bagi banyak orang Kristen nama Raja Manasye tentu sudah tidak asing lagi.
Raja Manasye adalah salah satu raja Israel/Yehuda terbesar di Alkitab dan yang paling lama memerintah.
Baca juga: 7 Fakta Penting Tentang Raja Daud Menurut Alkitab
Kisah Raja Manasye sangat menarik untuk disimak.
Bukan saja karena ia adalah salah satu tokoh penting di Alkitab, tetapi juga karena ia mempunyai kisah hidup yang patut untuk dipelajari.
Kisah hidup Raja Manasye di Alkitab telah menjadi salah satu kisah hidup tokoh Alkitab yang cukup banyak diingat oleh orang Kristen.
Baca juga: 7 Fakta Penting Tentang Raja Yosafat Menurut Alkitab
Kisah hidup Raja Manasye terutama terdapat di dalam kitab 2 Raja-raja dan 2 Tawarikh.
Lalu, bagaimanakah keadaan Raja Manasye setelah diurapi menjadi rasa Israel?
Bagaimana pemerintahan Raja Manasye selama ia menjadi raja Israel/Yehuda? Apa saja yang diperbuatnya?
Baca juga: 7 Fakta Penting Tentang Raja Salomo Menurut Alkitab
Dan bagaimanakah akhir hidup Raja Manasye?
Bagaimanakah sifat dan karakter Raja Manasye?
Apakah pelajaran yang dapat diambil dari kisah hidup Raja Manasye?
Semua hal tersebut akan dibahas dalam artikel ini.
Di sini dicatat 7 fakta penting tentang Raja Manasye menurut Alkitab.
Berikut pembahasannya.
1. Raja Manasye adalah anak raja Hizkia sekaligus penerusnya sebagai raja Yehuda
Raja Manasye adalah salah satu raja Yehuda dan Israel utara yang paling banyak dicatat kisahnya di Alkitab.
Karenanya kita mendapat banyak informasi seputar hidup Raja Manasye dan masa pemerintahannya.
Raja Manasye adalah anak Hizkia dan Hefzibah, dan penerus Hizkia sebagai raja Yehuda setelah Hizkia meninggal (2 Raja-raja 20:21; 21:1).
Hizkia terkenal sebagai raja Yehuda yang saleh dan takut akan Tuhan, satu dari 10 Raja Israel Terbesar Di Alkitab
2. Raja Manasye adalah raja Israel dan Yehuda yang paling lama memerintah
Manasye adalah raja Yehuda yang paling lama memerintah, yakni 55 tahun.
Manasye menjadi raja Yehuda ketika ia masih berusia remaja, yakni 12 tahun (2 Raja-raja 21:1).
Namun menurut para pakar Alkitab, Manasye memerintah Yehuda bersama ayahnya, Hizkia, selama 10 tahun. Setelah itu ia memerintah sebagai raja Yehuda sendirian setelah ayahnya meninggal.
Tetapi dalam masa pemerintahannya yang sangat lama tersebut, Yehuda berada dalam dosa dan kejahatan yang besar kepada Tuhan, di mana Yehuda ada dalam penyimpangan ibadah kepada Allah.
Penyembahan kepada berhala/dewa-dewa merajalela dalam masa pemerintahan Manasye (lihat di bawah).
3. Raja Manasye adalah raja Yehuda yang paling jahat
Bersama Ahas, kakeknya, Manasye merupakan raja Yehuda yang paling jahat.
Padahal ayahnya, Hizkia, terkenal sebagai raja Yehuda yang saleh, sekalipun ada cacatnya juga.
Manasye murtad dari Tuhan dan menyembah berhala.
Ia juga telah membunuh banyak orang dan memenuhi kota Yerusalem dengan darah.
Seperti halnya Ahas, Manasye juga mempersembahkan anaknya sendiri kepada dewa-dewa, sekalipun hal seperti ini sangat dibenci oleh Tuhan. (2 Raja-raja 21:2-8).
4. Raja Manasye membawa orang Yehuda pada penyembahan berhala sehingga Tuhan hukum
Manasye membawa bangsa Yehuda jatuh ke dalam penyembahan berhala.
Alkitab mencatat secara khusus bahwa dibuangnya bangsa Yehuda ke Babel selama 70 tahun adalah karena dosa Manasye, sekalipun karena dosa bangsa Yehuda juga (2 Raja-raja 21:9-15).
Hal ini berarti bahwa Manasye lah yang paling bertanggung jawab atas jatuhnya bangsa Yehuda ke dalam penyembahan berhala yang berakibat pada dihukumnya mereka oleh Tuhan.