Simson di Alkitab adalah salah satu tokoh Alkitab Perjanjian Lama yang begitu terkenal karena kekuatan fisiknya.
Bagi banyak orang Kristen nama Simson di Alkitab pasti sudah tidak asing lagi. Demikian juga bagi banyak orang non-Kristen, Simson sudah cukup populer.
Sebab kisah Simson di Alkitab sudah banyak dibuat jadi film. Simson adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling banyak dibuat filmnya dalam berbagai versi.
Kisah Simson di Alkitab memang menarik untuk disimak. Bukan saja karena ia salah satu tokoh penting di Alkitab dan pahlawan bangsa Israel, tetapi juga karena ia mempunyai kisah pribadi yang menarik, khususnya dalam kaitannya dengan perempuan.
Kisah pribadi inilah yang justru banyak mewarnai kisah hidup Simson di Alkitab.
Baca juga: 7 Fakta Tentang Ruben
Simson di Alkitab adalah salah satu hakim Israel terbesar, yakni pemimpin tertinggi dalam bidang politik, militer, dan pemerintahan, setelah zaman Musa dan Yosua berlalu dan sebelum zaman raja-raja Israel. (Baca: 7 Hakim Israel Terbesar Di Alkitab)
Siapakah sebenarnya Simson di Alkitab? Apa yang dilakukannya selama menjabat sebagai hakim Israel? Berapa banyak musuh yang dikalahkan Simson di Alkitab? Bagaimana akhir hidupnya?
Semuanya ini akan dibahas dalam artikel ini. Di sini dicatat 7 fakta penting seputar Simson Simson di Alkitab. Fakta-fakta apa sajakah itu?
Berikut pembahasannya.
1. Simson Adalah Seorang Nazir Allah Sejak Lahirnya
Kelahiran Simson terjadi pada masa-masa ketika bangsa Israel berada di bawah kuasa orang Filistin selama 40 tahun, akibat dosa-dosa mereka. Pada saat itu Tuhan menyatakan diriNya kepada sepasang suami-istri dari suku Dan. Pasangan ini, Manoah dan istrinya, adalah orang-orang yang saleh, namun belum mempunyai keturunan. Sebab istri Manoah adalah seorang perempuan yang mandul.
Maka Tuhan sendiri mengunjungi istri Manoah dalam wujud malaikat. Tuhan berkata bahwa istri Manoah akan mengandung dan melahirkan seorang anak, dan melalui anak tersebut Tuhan akan melakukan penyelamatan atas umat Israel dari bangsa Filistin; anak yang dilahirkannya itu akan memerintah sebagai hakim Israel.
Tuhan juga berkata bahwa anak tersebut akan menjadi nazir Allah dari sejak kandungan ibunya sampai pada kematiannya, yakni orang yang harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Itulah sebabnya kepala anak tersebut tidak boleh kena pisau cukur, sebagaimana diatur dalam hukum kenaziran (Bil angan6:5).
Dan karena anak yang dikandungnya itu adalah seorang nazir Allah, maka istri Manoah juga diperintahkanNya untuk menjauhkan diri dari makanan haram dan minuman yang memabukkan, ia harus menjaga dirinya tetap kudus.
Tidak lama kemudian, istri Manoah pun mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak tersebut Simson (Bahasa Ibrani: Syimsyon), yang berasal dari kata Syemesy, yang artinya, matahari. Mungkin nama ini berkaitan dengan pengharapan orang tua Simson atas kekuatannya yang bagaikan matahari (Hakim-Hakim 13:1-25).
2. Simson Terkenal Dengan Kekuatan Fisiknya, Tetapi Lebih Banyak Dipakainya Untuk Urusan Pribadinya
Simson diberi Tuhan kekuatan fisik yang luar biasa, yang membedakannya dengan para hakim Israel sebelumnya. Kekuatan pertama Simson terlihat ketika ia berhasil membunuh seekor singa, tanpa alat di tangannya (Hakim-Hakim 14:5-6).
Selain membunuh singa, kekuatan fisik Simson juga dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa lainnya di Alkitab, yakni: membunuh 30 orang Filistin di Askelon dan mengambil pakaian mereka; menangkap 300 ekor anjing hutan dan mengikatkan ekor dengan ekor secara berdua dan melepaskannya ke gandum orang Filistin; meremukkan beberapa orang Filistin yang membunuh istri dan mertuanya.
Simson juga mematahkan tali yang sangat kuat, yang diikatkan oleh orang-orang Yehuda di kedua tangannya, lalu membunuh 1000 orang Filistin dengan menggunakan rahang keledai; mencabut dan mengangkat tiang pintu gerbang kota Gaza, serta membawanya ke atas gunung; merobohkan sebuah gedung dan menewaskan 3000 orang Filistin di dalamnya (Hakim-Hakim 15-16).
Namun sayang, dalam perjalanan hidupnya, Simson lebih banyak memakai kekuatan fisiknya untuk kepentingan pribadinya sendiri daripada untuk membela kepentingan Tuhan. Ia memakai kekuatan fisiknya terutama untuk membalas dendam pribadi terhadap orang Filistin, bukan untuk menggenapi panggilan Tuhan dalam membebaskan orang Israel dari kuasa orang Filistin.
Hal itu terutama dipicu oleh hawa nafsu Simson sendiri yang tak bisa dikekangnya, terutama yang berkaitan dengan wanita. Perlawanan-perlawanan yang digencarkan Simson terhadap orang Filistin dengan menggunakan kekuatan fisiknya, lebih pada urusan pribadi yang ditimbulkannya sendiri.
3. Simson Adalah Seorang Pemimpin Yang Tidak Menaati Taurat Tuhan
Sekalipun Simson adalah seorang nazir Tuhan, yang telah dipilihNya sebelum kelahirannya, namun ia tidak taat pada Taurat Tuhan. Simson tidak menaati firman Tuhan dalam 3 hal.
Pertama, dalam hal pernikahan. Sebagai umat pilihan Tuhan, orang Israel dilarang untuk menikahi orang lain di luar bangsa Israel sendiri, agar mereka tidak terpengaruh oleh gaya hidup bangsa-bangsa kafir tersebut (Ulangan 7:3-4). Akan tetapi, kendati Simson seorang hakim Israel dan seorang pemimpin umat perjanjian, larangan ini tidak diindahkannya.
Ketika Simson melihat seorang perempuan Filistin di Timna, ia ingin menikahinya. Walaupun telah diingatkan oleh orang tuanya agar memilih pasangan dari bangsa Israel sendiri yang menyembah Tuhan, namun Simson tetap berkeras hati untuk menikahi perempuan Filistin tersebut. Karena itu orang tuanya pun menurutinya (Hakim-Hakim 14:1-4).
Kedua, dalam hal makanan haram. Simson mengeruk madu dari bangkai singa yang mati dibunuhnya. Simson makan madu itu dan memberikannya kepada orang tuanya, tetapi tidak memberitahukan mereka dari mana asal madu tersebut (Hakim-Hakim 14:8-9).
Padahal, Tuhan melarang orang Israel menyentuh bangkai binatang atau memakan makanan yang tersentuh oleh bangkai (Imamat 11:27-40).
Ketiga, dalam hal meminum anggur. Simson tidak menaati hukum kenazirannya ketika ia meminum anggur di pesta pernikahannya dengan perempuan Filistin. Dalam bahasa Ibrani, istilah “perjamuan” yang dipakai dalam Hakim-hakim 14:10 adalah Misyteh, yang artinya pesta dengan minuman anggur.
Sebagai seorang nazir Tuhan, Simson seharusnya tidak boleh meminum anggur, sebagaimana diperintahkan Tuhan di dalam Bilangan 6:1-4.
4. Meski Seorang Nazir Allah, Simson Melakukan Hubungan Seksual Dengan Pelacur
Simson mempunyai moral yang sangat rendah, terlebih untuk ukuran seorang nazir Tuhan. Selain menginginkan perempuan kafir yang jelas-jelas dilarang oleh Tuhan dan ditentang oleh orang tuanya (lihat poin 3 di atas), Simson juga tertarik kepada seorang perempuan sundal atau pelacur. Hal ini terjadi ketika Simson sedang berjalan-jalan di Gaza, wilayah orang Filistin.
Tidak jelas untuk apa Simson berjalan-jalan di Gaza, mungkin untuk mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Namun hal itulah yang membuat Simson tergoda dengan seorang pelacur di tempat tersebut dan melakukan hubungan seksual dengannya (Hakim-Hakim 16:1-3), yang jelas bertentangan dengan hukum kedelapan dari 10 Hukum orang Israel, “Jangan Berzinah”.
Bagi seorang Nazir Tuhan dan hakim Israel yang harus menjaga kekudusan hidupnya, Simson tidak seharusnya melakukan perbuatan yang tidak bermoral tersebut.