Imam terkenal di Perjanjian Lama adalah para imam yang kisahnya secara khusus dicatat dalam Perjanjian Lama sehingga lebih terkenal dari para imam lainnya.
Imam Israel dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Lama, merupakan hal yang sangat penting dalam sistem agama Israel. Sebab para imam adalah wakil/pengantara antara manusia atau umat dengan Tuhan.
Para imam Israel yang dimaksud di sini adalah para imam biasa, bukan para imam besar.
Baca juga: 10 Imam Besar Terkenal Dalam Perjanjian Lama
Para imam Israel ini umumnya bertugas di Bait Suci untuk melakukan ritual ibadah setiap hari serta melayani umat yang datang untuk berdoa dan beribadah.
Imam pertama Israel adalah Harun, saudara Musa, dan keturunan Harun menjadi imam-imam di Bait Allah. Sedangkan Harun sendiri, dan salah satu keturunannya menjadi imam besar.
Dalam membantu pekerjaannya di Bait Allah, para imam dibantu oleh orang-orang Lewi.
Orang-orang Lewi adalah para pria dewasa yang berasal dari suku Lewi (sukunya Musa dan Harun).
Baca juga: 5 Perbedaan Imam Dengan Imam Besar
Mereka ini hidupnya hanya mengurusi peralatan Bait Suci dan membantu para imam dalam tugas-tugas mereka.
Jadi orang Lewi juga adalah orang-orang yang hidupnya hanya fokus dalam melayani Tuhan, seperti halnya para imam.
Jika orang Lewi berasal dari semua keturunan Lewi, maka para imam hanya berasal dari keturunan Harun.
Baca juga: 5 Imam Terkenal Dalam Perjanjian Baru
Artikel berikut akan membahas tujuh imam terkenal Israel dalam Perjanjian Lama.
Sayangnya, sebagian besar dari mereka adalah imam-imam yang jahat, yang melakukan dosa atau yang tidak taat kepada Tuhan.
Sebagian besar dari mereka, yakni 5 orang, merupakan satu keluarga atau kakak-beradik.
Lalu siapa sajakah 7 Imam terkenal dalam Alkitab Perjanjian Lama?
Berikut pembahasannya.
1. Nadab
Nadab dan saudaranya, Abihu, adalah anak-anak Harun yang memegang jabatan imam bersama ayah mereka, Harun.
Suatu ketika, Nadab dan Abihu masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing yang tidak diperintahkanNya kepada mereka.
Seharusnya api itu berasal dari Tuhan, yang diambil dari dalam mezbah, tetapi Nadab dan Abihu melanggar perintah Tuhan.
Akibatnya Tuhan pun menghukum mereka saat itu.
Api keluar dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan Nadab dan Abihu, sehingga mereka berdua mati seketika di hadapan Tuhan (Imamat 10).
2. Abihu
Seperti telah disebut sebelumnya, Abihu adalah anak Harun, yang bersama saudaranya, Nadab, mempersembahkan api asing di hadapan Tuhan sehingga Tuhan membunuh mereka dengan api yang berasal dari Tuhan (lihat poin 1 di atas).
3. Itamar
Itamar adalah anak keempat atau anak bungsu Harun, adik dari Nadab dan Abihu.
Ketika Nadab dan Abihu Tuhan hukum sehingga mati, maka tinggal Eleazer dan Itamar yang menemani ayah mereka, Harun, melayani sebagai imam-imam Israel.
Eleazer, anak ketiga Harun, kemudian menjadi imam besar menggantikan ayahnya, Harun, setelah Harun mati. Sebab anak pertama dan anak kedua Harun (Nadab dan Abihu) telah mati.
Sedangkan Itamar tetap menjadi imam biasa.
4. Hofni
Hofni dan Pinehas adalah dua anak Eli (imam besar dan hakim Israel pada masa itu), yang menjabat sebagai imam-imam Israel di Kemah Suci di Silo.
Hofni dan Pinehas sangat jahat, sebab ketika umat datang untuk mempersembahkan korban di kemah suci, mereka mengambil daging korban yang terbaik dengan garpu besar, di luar hak mereka sebagai hakim, bahkan sebelum daging itu dimasak.
Dan jika daging itu tidak diberikan, mereka mengancam akan mengambilnya secara kekerasan.
Hal itu mereka lakukan melalui orang-orang yang mereka suruh.
Hal ini jelas adalah ketidak-taatan Hofni dan Pinehas kepada firman Tuhan.
Bukan hanya itu, Hofni dan Pinehas juga bahkan tidur dengan perempuan-perempuan di kemah pertemuan, yakni melakukan dosa perzinahan, sekalipun telah diperingatkan oleh orang tua mereka, Eli.
Jelas hal itu melanggar perintah Tuhan tentang perzinahan, yakni perintah ke-8 dari 10 Perintah Allah.
Akibat dosa Hofni dan Pinehas ini maka keluarga Eli Tuhan hukum dengan berat (1 Samuel 2), dan Hofni dan Pinehas sendiri mati secara bersamaan ketika orang Filistin berperang melawan bangsa Israel (1 Samuel 4).