Artikel ini membahas tentang 7 jenis baptisan di Alkitab dan penjelasannya.

Alkitab mencatat berbagai macam baptisan.

Alkitab tidak hanya mencatat baptisan air, walau baptisan inilah yang paling banyak dibahas di Alkitab.

Tetapi sebenarnya ada berbagai macam baptisan di Alkitab.

Sedikitnya ada 7 macam atau 7 jenis baptisan yang dicatat di Alkitab.

Baca juga: 7 Makna Baptisan Air Menurut Alkitab

Sebagian dari ketujuh macam baptisan ini hanya disebut satu kali saja di Alkitab. Sedangkan sebagian lagi disebut berkali-kali/berulang-ulang.

Ketujuh macam baptisan ini terdiri dari baptisan dalam pengertian secara harfiah serta baptisan secara kiasan.

Ketujuh macam baptisan yang disebut di Alkitab ini sebagian harus dialami oleh orang percaya.

Baca juga: 4 Makna Perjamuan Kudus Menurut Alkitab

Sedangkan sebagian lagi tidak perlu kita alami, bahkan tidak bisa lagi kita alami, sebab hanya diperlukan di masa lalu, bukan di masa kini, atau masa yang akan datang.

Sementara sebagian lagi hanya diperuntukkan bagi orang tertentu di masa lalu, bukan diperuntukkan bagi orang Kristen pada masa kini.

Baca juga: 7 Unsur Ibadah Kristen Menurut Alkitab Dan Maknanya

Kendati demikian, kita perlu mempelajari ketujuh jenis baptisan di Alkitab ini, sehingga kita dapat memahaminya dengan baik.

Lalu apa sajakah ketujuh macam/jenis baptisan yang disebut di Alkitab?

Berikut penjelasannya.

 

1. Baptisan Yohanes  

Jenis baptisan pertama di Alkitab adalah baptisan Yohanes.

Baptisan Yohanes adalah baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.

“Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu. Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.” (Markus 1:4-5)

Yohanes Pembaptis adalah perintis jalan bagi Sang Mesias atau Tuhan Yesus.

Allah memerintahkan Yohanes Pembaptis untuk membaptis orang-orang Israel demi pengampunan dosa-dosa mereka serta sebagai persiapan bagi kedatangan Tuhan Yesus (Matius 3:3).

Namun, meskipun banyak orang Israel yang memberi diri dibaptis oleh Yohanes, faktanya sebagian besar dari mereka menolak Sang Mesias yang untukNya mereka dipersiapkan!

Hal ini nyata dari ketidakpercayaan mereka kepada Sang Mesias serta penyaliban mereka terhadapNya.

Baptisan Yohanes disebut juga sebagai baptisan pertobatan, sebab dilakukan sebagai tanda pertobatan bangsa Israel (lihat poin 2 di bawah).

Diyakini bahwa baptisan air, yang pertama kali dibawakan oleh Yohanes pembaptis, diambil dari tradisi kaum Esen, sebuah sekte Yahudi yang radikal.

Para arkeolog telah menemukan kolam-kolam di Israel, yang diduga kuat sebagai bekas kolam-kolam baptisan kaum Esen.

Namun demikian, akar baptisan air telah ada di Perjanjian Lama, dalam bentuk pentahiran/pembasuhan atau penyucian dosa.

Baptisan Yohanes tentu hanya berlaku bagi bangsa Israel pada zaman sebelum kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian.

Setelah kebangkitan Tuhan Yesus, baptisan yang berlaku sebagai baptisan pertobatan adalah baptisan air atau baptisan Kristen, atau baptisan dalam nama Tuhan Yesus (lihat poin 2 di bawah).

Bahkan baptisan Yohanes pun tidak memadai sebagai bukti iman kepada Tuhan Yesus, harus “ditambahkan” dengan baptisan Kristen (Kisah Para Rasul 19:1-7).

 

2. Baptisan Air/Baptisan Kristen

Jenis baptisan kedua di Alkitab adalah baptisan air.

Baptisan air adalah baptisan paling sering disebut di Alkitab.

Sekalipun baptisan Yohanes juga dapat disebut sebagai baptisan air, namun umumnya baptisan air mengacu pada baptisan Kristen atau baptisan dalam nama Tuhan Yesus.

Baptisan air disebut sebagai baptisan Kristen untuk membedakannya dari baptisan Yohanes, yang sama-sama sebagai baptisan air (poin 1 di atas).

Inilah baptisan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk diberikan kepada orang-orang yang telah percaya kepadaNya.

“Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:18-19)

Kini baptisan air merupakan satu dari 7 sakramen gereja Katolik, dan satu dari 2 sakramen yang diakui oleh gereja-gereja Kristen Protestan.

Dalam Perjanjian Baru baptisan air diberikan bagi mereka yang telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Orang yang telah dibaptis kemudian digabungkan ke dalam gereja.

Gereja mula-mula membaptis jemaat secara massal, sekitar 3000 orang, sebagai awal kelahiran gereja di Yerusalem pada saat pencurahan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2).

Kemudian hal ini juga dipraktekkan di berbagai kesempatan.

Misalnya, dipraktekkan oleh Filipus terhadap sida-sida Etiopia (Kisah Para Rasul 8), oleh Petrus terhadap Kornelius sekeluarga (Kisah Para Rasul 10), dan oleh Paulus kepada kepala penjara sekeluarga di Filipi (Kisah Para Rasul 16).

Saat ini pandangan gereja terhadap baptisan air tidak seragam.

Sebagian gereja menganggap bahwa baptisan air hanya diberikan bagi mereka yang telah dewasa dan telah percaya kepada Tuhan Yesus (dengan cara diselam).

Alasannya karena hal seperti inilah yang dipraktekkan di Alkitab.

Baptisan seperti ini juga disebut sebagai baptisan dewasa atau baptisan selam.

Sedangkan sebagian gereja justru membaptis seseorang ketika masih bayi (dengan cara dipercik), bukan setelah dewasa dan telah percaya kepada Tuhan Yesus.

Alasannya menurut mereka adalah karena baptisan bukan hanya tanda bahwa seseorang telah percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi juga sebagai tanda perjanjian Allah dengan umatNya, seperti halnya sunat (Kolose 2:11-13).

Baptisan seperti ini juga disebut sebagai baptisan bayi atau baptisan percik.

 

3. Baptisan Roh Kudus

Jenis baptisan ketiga di Alkitab adalah baptisan Roh Kudus.

“Inilah yang diberitakannya: Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Markus 1:7-8)

Baptisan Roh Kudus adalah baptisan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada orang percaya, seperti yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis.

Dibaptis dengan Roh Kudus artinya adalah dibaptis “ke dalam” Roh Kudus, bukan dibaptis oleh Roh Kudus.

Sama halnya dengan dibaptis dengan air, yang berarti dibaptis ke dalam air.

Baptisan Roh Kudus bisa terjadi setelah orang percaya dibaptis dengan air.

Tetapi bisa juga terjadi sebelum baptisan air, seperti dalam kasus keluarga Kornelius (Kisah Para Rasul 10:46-48).

Tujuan pembaptisan Roh Kudus adalah untuk memberi kuasa kepada murid-murid Tuhan Yesus dalam memberitakan Injil, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus sendiri (Kisah Para Rasul 1:8).

Baptisan Roh Kudus pertama kali dialami oleh para murid Tuhan Yesus, 120 orang banyaknya, ketika Roh Kudus dicurahkan kepada mereka tepat pada hari raya Pentakosta Israel (Kisah Para Rasul 2:1-4).

Kemudian juga dialami oleh murid-murid lainnya: orang-orang Samaria (Kisah Para Rasul 8:15-17), Kornelius sekeluarga (Kisah Para Rasul 10:44-46), dan 12 murid Yohanes Pembaptis (Kisah Para Rasul 19:1-7).

Dalam ayat-ayat ini, terjadinya baptisan Roh Kudus disertai dengan tanda-tanda tertentu seperti bahasa Roh dan nubuat.

Orang Kristen tidak mempunyai pandangan yang sama tentang baptisan Roh Kudus ini.

Sebagian gereja berpandangan bahwa baptisan Roh Kudus harus dialami oleh semua orang percaya, seperti yang dicontohkan di Alkitab.

Baptisan Roh Kudus itu terjadi bilamana orang percaya didoakan oleh seorang rohaniwan atau jika orang Kristen itu sendiri berdoa meminta baptisan Roh Kudus.

Dan bukti seseorang dibaptis Roh Kudus menurut pandangan seperti ini adalah bahasa Roh atau nubuat, seperti contoh-contoh di Alkitab.

Sedangkan sebagian lagi gereja melihat baptisan Roh Kudus sudah otomatis dialami oleh orang percaya ketika ia percaya kepada Tuhan Yesus (Efesus 1:13).

 

4. Baptisan Api

Jenis baptisan keempat di Alkitab adalah baptisan api.

“Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (Lukas 3:16-17)

Seperti halnya baptisan Roh Kudus, baptisan api dilakukan oleh Tuhan Yesus, sebagaimana yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis.

Baptisan api adalah baptisan penghukuman atau penghakiman.

Di Perjanjian Lama api sering menggambarkan penghukuman Allah.

Baptisan ini baru terjadi pada akhir zaman, tatkala Tuhan Yesus datang kembali ke dunia sebagai Raja dan Hakim.

Sekalipun Yohanes Pembaptis menyebut Tuhan Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api, namun hal itu tidak terjadi secara bersamaan.

Baptisan Roh Kudus dilakukan oleh Tuhan Yesus saat kedatanganNya pertama kali ke dunia.

Sedangkan baptisan api dilakukanNya pada saat kedatanganNya kedua kali.

Hal ini nyata dari debu jerami yang dibakarNya dalam api yang tidak terpadamkan (lihat ayat yang dikutip di atas).

Istilah “api yang tidak terpadamkan” tentulah merujuk pada api neraka atau penghukuman kekal pada akhir zaman.

Baptisan api berlaku bagi semua orang, baik orang yang percaya kepada Tuhan Yesus maupun orang yang tidak percaya kepadaNya.

Jadi baptisan ini akan secara otomatis dialami oleh semua orang pada akhir zaman.

Tinggalkan Balasan