Artikel ini membahas tentang 7 pahlawan Kristen terbesar di Alkitab, yakni di Perjanjian Baru.

Ada 7 pahlawan Kristen terbesar di Alkitab yang patut kita teladani.

Pahlawan umumnya dipahami sebagai orang yang berjuang bagi bangsanya terhadap musuh.

Perjuangan tersebut terutama perjuangan secara fisik dalam peperangan, tetapi juga perjuangan non-fisik, seperti perjuangan lewat diplomasi.

Tetapi pahlawan juga termasuk mereka yang punya jasa besar di bidangnya, bekerja bagi bangsa melebihi tugasnya, atau memberi manfaat besar bagi banyak orang.

Baca juga: 12 Pahlawan Iman Dalam Ibrani 11

Nah, artikel kali ini akan membahas tentang 7  pahlawan Kristen terbesar di Alkitab Perjanjian Baru.

Mereka adalah tokoh-tokoh iman yang berjuang demi Injil Kristus terhadap penghambatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat, pemerintah pusat, oknum-oknum tertentu, dan masyarakat umum.

Juga berjuang terhadap ajaran-ajaran sesat yang bertentangan dengan Injil Kristus yang murni.

Baca juga: 10 Tokoh Alkitab Yang Rela Berkorban Bagi Orang Lain

Mereka juga aktif melakukan pembelaan terhadap kesalah pahaman dan fitnah terhadap agama Kristen.

Selain itu mereka berperan besar dalam perluasan Kerajaan Allah/agama Kristen melalui pemberitaan Injil, apa pun resikonya.

Mereka adalah para pahlawan Injil atau pahlawan Kristus!

Baca juga: 10 Tokoh Alkitab Yang Memperjuangkan Keadilan Dan HAM

Jadi yang dimaksud dengan pahlawan Kristen di Alkitab adalah para pahlawan iman atau pahlawan rohani, bukan pahlawan secara jasmani.

Lalu, siapa sajakah 7 pahlawan Kristen terbesar di Alkitab Perjanjian Baru tersebut?

Berikut pembahasannya.

 

1. Petrus

Petrus adalah pemimpin utama gereja Yerusalem, gereja pertama di bumi, setelah Tuhan Yesus naik ke surga.

Ketika terjadi pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta, orang-orang Yahudi menyindir Petrus dan murid-murid lainnya sebagai orang-orang yang mabuk, sebab mereka berbahasa roh.

Maka Petrus pun tampil melakukan pembelaan terhadap kesalah pahaman orang-orang Yahudi tersebut.

Ia bahkan berkhotbah dengan berani di hadapan orang-orang Yahudi sehingga 3000 orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:14-40).

Petrus, bersama Yohanes, juga berjuang membela agama Kristen di hadapan para pemimpin Yahudi, bahkan hingga masuk penjara, tatkala mereka dilarang memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 3-5).

Ketika teman-temannya sesama Yahudi menolak tindakan Petrus memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi, Petrus memberi pembelaan bahwa Injil juga diberikan untuk bangsa-bangsa lain (Kisah Para Rasul 10-11).

Orang-orang Yahudi saat itu memang masih berpikir bahwa Injil hanya untuk orang Yahudi.

Dan pada sidang para pemimpin gereja di Yerusalem, Petruslah yang pertama mendesak agar gereja menerima orang-orang non-Yahudi hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, tanpa perlu disunat terlebih dahulu (lihat poin 5 di bawah).

 

2. Paulus

Rasul Paulus adalah penginjil Kristen terbesar sepanjang masa.

Karena Paulus memberitakan Injil kepada banyak orang, termasuk kepada orang Yahudi, teman sebangsa Paulus sendiri, maka Paulus ditangkap ketika ia sedang beribadah di Bait Allah di Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:27-36).

Paulus kemudian diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi. Ia dituduh menentang bangsa Yahudi, Hukum Taurat, dan Bait Suci.

Di sini Paulus melakukan pembelaan terhadap Injil.

Kemudian Paulus dibawa ke Kaisarea, pusat pemerintahan Romawi di Israel (Israel saat itu dijajah bangsa Romawi).

Di sini Paulus juga melakukan pembelaannya di hadapan perwakilan pemerintah Romawi. Pertama-tama di hadapan Feliks. Kemudian di hadapan Festus, pengganti Feliks.

Merasa tidak puas dengan penanganan kasusnya, akhirnya Paulus banding kepada kaisar di Roma, ibu kota kekaisaran Romawi (Kisah Para Rasul 25).

Kitab Kisah Para Rasul membahas panjang lebar kisah Paulus dalam membela Injil, dan menjadi bagian penutup dari kitab tersebut.

Kitab Kisah Para Rasul berakhir ketika Paulus tiba di Roma dan memberitakan Injil di kota tersebut selama dua tahun (Kisah Para Rasul 28:11-31).

Tidak diketahui bagaimana nasib perkara Paulus ini, karena Alkitab tidak mencatatnya.

Namun perlu diketahui bahwa tujuan utama Paulus melakukan pembelaan terutama bukanlah agar ia dibebaskan dari segala tuduhan.

Sebab Palus tidak takut dipenjara bahkan sudah siap untuk mati demi Injil Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 21:13).

Tujuan Paulus melakukan pembelaan adalah demi kebebasan orang Kristen dalam memberitakan Injil kepada orang lain!

Paulus, bersama Barnaba, juga membela Injil yang benar dari sejumlah orang Kristen Yahudi di Yudea yang mengajarkan ajaran sesat di Antiokhia (jemaat mayoritas non-Yahudi) dengan mengatakan bahwa untuk bisa diselamatkan, seseorang harus disunat (Kisah Para Rasul 15).

Hal ini kemudian dibawa ke sidang para pemimpin gereja di Yerusalem (lihat poin 5 di bawah).

 

3. Yohanes

Yohanes adalah salah satu murid terdekat Tuhan Yesus.

Di gereja mula-mula di Yerusalem, peran Yohanes cukup besar.

Bersama Petrus ia menjadi pemimpin gereja Yerusalem terkemuka. (Baca: 12 Murid Yesus Dan Akhir Hidup Mereka)

Bersama Petrus dan Yakobus saudara Tuhan Yesus (lihat poin 5 di bawah), Yohanes adalah sokoguru jemaat mula-mula di Yerusalem (Galatia 2:9).

Yohanes bersama Petrus dengan berani melakukan pembelaan terhadap pemberitaan Injil di hadapan para pemuka Yahudi, bahkan sampai sempat dimasukkan ke dalam penjara (lihat poin 1 di atas).

Selain itu, Yohanes juga dikenal sebagai rasul yang paling getol dalam melawan para penyesat, seperti yang tampak dalam suratnya kepada jemaat yang digembalakannya (2 Yohanes).

 

4. Yakobus

Yakobus adalah saudara Yohanes, anak-anak Zebedeus, dan salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus.

Dia juga menjadi salah seorang pemimpin gereja mula-mula di Yerusalem.

Ketika gereja mula-mula di Yerusalem semakin berkembang dan berhasil mendapatkan banyak murid dari antara orang Yahudi, maka raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap gereja.

Dan Herodes memutuskan untuk membunuh Yakobus! (Kisah Para Rasul 12:1-3)

Saat itu ada 12 orang rasul (12 murid pertama Tuhan Yesus dengan Matias menggantikan Yudas Iskariot) yang menjadi pemimpin gereja mula-mula di Yerusalem.

Tetapi Herodes hanya membunuh Yakobus.

Dan kita tidak tahu mengapa Herodes memilih Yakobus untuk dibunuh, bukan rasul-rasul yang lainnya.

Mungkin karena Yakobuslah salah satu pemimpin gereja paling berpengaruh pada masa itu, mengingat dia adalah salah satu dari tiga murid Tuhan Yesus yang paling dekat denganNya.

Namun demikian, selain membunuh Yakobus, Herodes juga memenjarakan rasul Petrus (pemimpin utama gereja Yerusalem) dan berniat untuk membunuhnya.

Tetapi sebelum hal itu terjadi, seorang malaikat Tuhan menjemput Petrus dari penjara dan membawanya keluar secara ajaib, tanpa diketahui oleh para penjaga penjara tersebut.

Dengan membunuh Yakobus serta memenjarakan Petrus (yang segera akan dibunuhnya juga), Herodes mengira bahwa ia dapat membinasakan gereja Yerusalem.

Tetapi gereja tersebut justru semakin maju dan berkembang.

Yakobus adalah martir pertama dari 12 murid Tuhan Yesus atau martir kedua gereja Kristen.

Ia meninggal karena Injil. (Baca: 7 Martir Terkenal Di Alkitab)

Tinggalkan Balasan