Artikel ini membahas tentang 8 aras gereja nasional di Indonesia.

Ada banyak organisasi gereja di Indonesia saat ini.

Tetapi hanya ada 8 aras gereja yang dianggap telah mewakili seluruh umat Kristiani di Indonesia, baik Katolik, Ortodoks, maupun Protestan.

Kedelapan organisasi gerejawi ini sering disebut sebagai aras gereja nasional, atau organisasi gereja level nasional.

Sejak kekristenan masuk ke Indonesia beberapa abad silam, telah banyak berdiri gereja dari berbagai denominasi atau aliran.

Baca juga: 4 Organisasi Gereja Terbesar Di Indonesia

Gereja-gereja tersebut menyatu ke dalam berbagai sinode. Saat ini di Indonesia sudah ada ratusan sinode gereja.

Dan sinode-sinode gereja tersebut tergabung ke dalam sejumlah organisasi gereja di Indonesia.

Sinode-sinode gereja ini terdiri dari gereja-gereja mainstream, yang umumnya merupakan gereja suku (terdiri dari satu etnis tertentu, sekalipun mereka juga terbuka kepada etnis lain), ataupun gereja bebas/gereja “kontemporer”, yang usianya relatif lebih muda.

Baca juga: 25 Gereja Kristen Terbesar Di Indonesia

Ada gereja yang masuk hanya ke dalam satu organisasi, dua organisasi, bahkan ke dalam tiga organisasi atau lebih.

Organisasi-organisasi tersebut merupakan 8 organisasi induk seluruh gereja Kristen di Indonesia saat ini, bukan hanya rumpun gereja Kristen Protestan, tetapi juga termasuk gereja Katolik dan Ortodoks.

Baca juga: 10 Aliran Gereja Terbesar Dalam Kristen Protestan

Artikel kali ini akan membahas ke-8 aras gereja nasional tersebut.

Nah, organisasi gereja apa sajakah yang termasuk ke dalam 8 aras gereja nasional di Indonesia saat ini?

Berikut pembahasannya.

 

1. Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia (PGI)

Aras Gereja nasional di Indonesia yang pertama adalah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang sebelumnya disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta oleh 30 denominasi gereja Protestan arus utama (mainstream), seperti Lutheran dan Cavinist.

Tujuannya adalah untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah.

Itulah sebabnya PGI memiliki motto, “Mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”

Hingga kini ada 91 denominasi gereja yang menjadi anggota PGI serta 27 PGI Wilayah.

Anggota PGI ini bukan hanya gereja-gereja Protestan arus utama (mainstream), seperti Lutheran dan Cavinist, tetapi juga gereja-gereja “muda” seperti Pentakosta dan Karismatik.

PGI adalah organisasi Kristen nasional tertua dan terbesar di Indonesia, dengan sekitar 15 juta jiwa anggota, atau mencakup 80 % dari total umat Kristen Protestan Indonesia.

PGI berkantor pusat di Jakarta dengan Ketua Umumnya saat ini Pdt. Gomar Gultom (HKBP). (Baca: 10 Gereja Lutheran Terbesar Di Indonesia)

 

2. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)

Aras Gereja nasional di Indonesia yang kedua adalah Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali).

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia yang bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia.

Jadi KWI adalah representasi umat Katolik Indonesia.

KWI bekerja melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup.

Anggota KWI berjumlah 35 orang, sesuai dengan jumlah keuskupan di Indonesia (35 keuskupan).

Ketua KWI saat ini adalah Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

 

3. Persekutuan Gereja-gereja Dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII)

Aras Gereja nasional di Indonesia yang ketiga adalah Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII).

Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) didirikan pada tanggal 17 Juli 1971 di kota Batu, Malang, Jawa Timur, dengan nama Persekutuan Injili Indonesia (PII).

Organisasi ini punya motto, “Dipanggil untuk Bersekutu dan Memberitakan Injil,” yang didasarkan pada Matius 28:19 dan Galatia 5:1.

PGLII muncul ketika PGI dianggap sudah terlalu liberal.

Sama halnya ketika World Evangelical Alliance (WEA) atau Persekutuan Injili Se-Dunia berdiri karena menganggap World Council of Churches (WCC) atau Persekutuan Gereja Se-Dunia, sudah terlalu liberal.

PGLII merupakan bagian dari World Evangelical Alliance (WEA) atau Persekutuan Injili Se-Dunia.

Meski demikian, banyak juga gereja anggota PGLII yang menjadi anggota PGI.

Jika WCC/PGI (ekumenis/ekumenikal) fokus pada keadilan sosial dan perdamaian dunia, maka WEA/PGLII (Injili/Evangelikal) fokus pada penginjilan dunia.

Hingga kini PGLII mempunyai anggota sebanyak 81 denominasi gereja dan 9 calon anggota  (associate) yang menunggu pengesahan.

Ini belum termasuk lembaga-lembaga Injili yang memang boleh menjadi anggota PGLII.

(dalam PGI hanya gereja yang boleh menjadi anggota, tidak boleh lembaga).

Kantor pusat PGLII berada di Jakarta dengan Pdt. Rony Mandang (GKRI) sebagai Ketua Umumnya. (Baca: 100 Pendeta Paling Berpengaruh Di Indonesia)

 

4. Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)

Aras Gereja nasional di Indonesia yang keempat adalah Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI).

Seperti namanya,Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) adalah organisasi Kristen di Indonesia yang menaungi gereja-gereja yang  beraliran Pentakosta.

PGPI berdiri pada tanggal 14 September 1979 dengan nama Dewan Pantekosta Indonesia (DPI).

Hingga kini ada 83 denominasi gereja beraliran Pentakosta yang menjadi anggota PGPI. (Baca: 10 Gereja Pentakosta Terbesar Di Indonesia).

Tidak semua denominasi gereja beraliran Pentakosta di Indonesia menjadi anggota PGPI.

Banyak juga denominasi gereja anggota PGPI yang menjadi anggota PGI atau PGLII atau anggota ketiganya sekaligus (jadi berada di 3 organisasi).

PGPI berkantor pusat di Jakarta dengan Pdt. Jacob Nahuway (GBI) sebagai Ketua Umumnya.

 

Tinggalkan Balasan