Memegang Janji Tuhan

 

Bacaan: Bilangan 14:1-38

“Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”
(Bilangan 14:8)

 

Ada cerita tentang Sam dan Jed, yang ketika mendengar bahwa ada hadiah sebesar 5 ribu dollar ditawarkan untuk menangkap atau membunuh serigala, mereka menjadi pembunuh-pembunuh bayaran.

Pada suatu malam yang pekat, ketika Sam terbangun dari tidurnya di sebuah hutan, ia melihat bahwa mereka sedang dikelilingi oleh 50 pasang mata yang bersinar-sinar, mata serigala yang kelaparan.

“Jed, bangun,” bisiknya kepada rekannya yang sedang terlelap. “Kita kaya!”

Sam melihat serigala bukan sebagai tantangan, namun sebagai uang sebesar 250 ribu dollar.

Baca juga renungan: Ujian Iman

Ketika Musa mengutus dua belas pengintai untuk mengamat-amati Tanah Perjanjian, tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka miliki, sepuluh orang memberikan kabar buruk.

Mereka adalah orang-orang yang tidak berpegang pada janji Tuhan. Pandangan mereka lebih terfokus pada tantangan, pada orang-orang Enak, penduduk asli Tanah Perjanjian/Tanah Kanaan, sebagai orang-orang raksasa.

Akibatnya mereka tidak berani memasuki negeri tersebut, sehingga mereka tidak mendapat bagian di dalamnya. Sebab mereka kemudian ditewaskan Tuhan di padang gurun.

Namun dua orang dari mereka, Yosua dan Kaleb, memberi kabar baik. Seperti sepuluh pengintai lainnya, Yosua dan Kaleb juga melihat orang Enak, orang raksasa, namun mereka tidak takut. Sebab mereka lebih berpegang pada janji Tuhan untuk memberikannya kepada mereka.

Baca juga renungan: Singkirkan Penghalang

Itulah sebabnya mereka berdua menikmati janji Tuhan tersebut dengan memasuki Tanah Kanaan serta mendapat warisan di dalamnya.

Di saat kita sepertinya hanya melihat tantangan dalam hidup, kita harus tetap berpegang pada janji-janji Tuhan. Kita harus belajar melihat berkat Tuhan di balik semua tantangan hidup. Kita tidak boleh memfokuskan diri pada tantangan yang kita hadapi, tetapi pada firman dan janji Tuhan dalam hidup kita.

Tentu saja Tuhan tidak secara pribadi berjanji kepada kita seperti halnya Ia berjanji kepada bangsa Israel. Namun Alkitab berisikan banyak janji Tuhan bagi semua umatNya.

Jika kita mempercayainya dan hidup di dalamnya, maka kita akan mengalami janji itu digenapi dalam hidup kita.

 

(Catatan: renungan ini merupakan tulisan saya yang sebelumnya sudah pernah dimuat di renungan harian Spirit).

 

Jika artikel ini memberkati Anda, jangan lupa untuk membagikannya kepada rekan-rekan jejaring sosial Anda (facebook, twitter, google plus, whatsapp, dll) melalui tombol share yang tersedia pada artikel ini.

 

Anda juga dapat memberikan tanggapan, komentar, saran atau pertanyaan seputar artikel ini pada kolom komentar yang tersedia di bawah. Tetapi semua komentar harus dimoderasi terlebih dahulu, dan hanya komentar yang memenuhi syarat yang akan dipublikasikan.

 

Silakan juga bergabung dengan Fans Page Facebook Rubrik Kristen dengan cara mengklik “Like” atau “Sukai” pada Fans Page Facebook Rubrik Kristen di situs ini, sehingga Anda selalu mendapat info artikel-artikel terbaru dari situs ini. Terima kasih. GBU.

 

Tinggalkan Balasan