Singkirkan Penghalang
Bacaan: Matius 19:16-26
“Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih,
sebab banyak hartanya.”
(Matius 19:22)
Ketika jutawan J.P. Morgan meninggal dunia, ditemukan suatu data bahwa setahun sebelum ia meninggal, ia telah membuat surat warisan.
Surat warisan itu berisikan sepuluh ribu kata, terdiri dari 37 pasal. Banyak hal yang disebutkan dalam surat warisan itu, tetapi ada satu hal terpenting yang tercantum di dalamnya.
Morgan menulis: “Saya menyerahkan jiwa saya ke dalam tangan Juruselamat saya. Dengan penuh kepercayaan, karena ia telah menebus saya dengan darahNya yang mulia itu, saya akan dihadapkan kepada Bapa saya yang di surga, tanpa bercacat cela sedikit pun.”
Sekalipun hartanya banyak, namun hal itu tidak menghalangi Morgan untuk mengikut Tuhan Yesus. Yesuslah yang dapat menyelamatkan hidupnya, bukan hartanya.
Dia sadar sebanyak apa pun hartanya, itu tidak akan bisa menyelamatkan hidupnya. Hidupnya tidak boleh digantungkannya pada hartanya.
Baca juga renungan: Ujian Iman
Namun tidak semua orang seperti Morgan.
Banyak orang kaya justru tidak datang kepada Yesus karena kekayaannya. Kekayaannya telah menjadi penghalang baginya untuk datang kepada Tuhan.
Contohnya adalah seorang pemuda kaya yang suatu kali bertanya kepada Yesus bagaimana caranya ia mendapat hidup yang kekal.
Semua aturan hukum taurat telah dilakukannya. Dia tidak keberatan untuk melakukan hal itu semua.
Baca juga renungan: Semua Karena AnugerahNya
Namun ketika Tuhan Yesus menyuruh dia untuk menjual hartanya, membagi-bagikannya kepada orang miskin, lalu mengikutNya, ia tidak bersedia. Ia pergi dengan sedih. Sebab hartanya banyak.
Hartanya itu menghalangi dia untuk mengikut Yesus.
Dalam mengikut Yesus kita harus menomor satukan Dia di atas segala-galanya, termasuk harta kita. Yesus harus menjadi yang terutama dalam hidup kita.
Segala yang kita miliki di dunia ini, seperti harta, bermanfaat dalam banyak hal, kecuali satu: itu tidak bisa membawa kita kepada hidup yang kekal. Sebab jalan menuju ke sana hanya lewat karya penebusan Tuhan Yesus.
Sebaliknya, serahkanlah semua milik kita pada kuasa Tuhan agar Ia yang mengaturnya seturut kehendakNya.
Jangan ada satu hal apa pun yang menghalangi kita datang kepada Tuhan Yesus.
(Catatan: renungan ini merupakan tulisan saya yang sebelumnya sudah pernah dimuat di renungan harian Spirit).
Jika artikel ini memberkati Anda, jangan lupa untuk membagikannya kepada rekan-rekan jejaring sosial Anda (facebook, twitter, google plus, whatsapp, dll) melalui tombol share yang tersedia pada artikel ini.
Anda juga dapat memberikan tanggapan, komentar, saran atau pertanyaan seputar artikel ini pada kolom komentar yang tersedia di bawah. Tetapi semua komentar harus dimoderasi terlebih dahulu, dan hanya komentar yang memenuhi syarat yang akan dipublikasikan.
Silakan juga bergabung dengan Fans Page Facebook Rubrik Kristen dengan cara mengklik “Like” atau “Sukai” pada Fans Page Facebook Rubrik Kristen di situs ini, sehingga Anda selalu mendapat info artikel-artikel terbaru dari situs ini. Terima kasih. GBU.
Sungguh luar biasa penulisannya. Ini sangat bermanfaat untuk saya.
Terima kasih atas karyanya.
Terima kasih, Gbu.