Yesus Sebagai Tuhan
Bacaan: 1 Petrus 3:13-22
“Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!”
(1 Petrus 3:15a)
Di dalam Mekilta (manuskrip kuno yang berisi tafsiran kitab Keluaran) terdapat perumpamaan berikut ini.
Ada seorang pria yang datang ke sebuah provinsi dan menanyai penduduknya apakah ia boleh memerintah mereka.
Mereka bertanya, “Kebaikan apakah yang telah Anda lakukan bagi kami? Mengapa kami harus menjadi bawahan Anda?”
Sebagai tanggapan atas pertanyaan itu, pria tadi membangunkan mereka tembok perlindungan. Ia mengalirkan air ke provinsi mereka, dan ia berperang bagi mereka.
Baca juga renungan: Singkirkan Penghalang
Kemudian diajukanlah pertanyaan yang sama itu lagi, “Bolehkah aku memerintah kalian?”
Mereka menanggapi positif, “Ya, tentu saja! Tentu saja!”
Perumpamaan itu berlanjut: Demikianlah halnya dengan Yang Maha Hadir.
Ia menebus Israel dari Mesir, Ia membelah laut merah bagi mereka, Ia menghujani mereka dengan manna. Ia menyediakan sebuah sumur, Ia mengirimkan burung puyuh, ia memerangi bangsa Amalek demi membela mereka.
Lalu Ia bertanya kepada mereka, “Bolehkah Aku memerintah atasmu?” Mereka menjawab, “Ya, tentu saja! Tentu saja!”
Baca juga renungan: Ujian Iman
Demikian juga dengan Tuhan Yesus. Ia ingin memerintah atas hidup kita. Ia ingin menjadi Tuhan dan Raja kita.
Dan ketika Ia bertanya kepada kita, “Bolehkah Aku memerintah kamu?,” maka sangat naif jika kita balik bertanya, “Apakah yang telah Engkau perbuat dalam hidupku?”
Sebab Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita, Ia telah mengampuni kita, memberi kita hidup kekal di sorga, serta senantiasa memberkati langkah-langkah hidup kita.
Itulah sebabnya nas firman Tuhan di atas mengajarkan kita untuk menguduskan Dia sebagai Tuhan dalam hidup kita.
Baca juga renungan: Memegang Janji Tuhan
Seringkali kita hanya memperlakukan Yesus sebagai Juruselamat, bukan sebagi Tuhan.
Kita meminta Dia menyelamatkan kita, melindungi kita, menjawab keinginan-keinginan kita, dan membuat kita berhasil.
Namun kita tidak menjadikanNya sebagai Tuhan, dan tidak mengizinkanNya mengatur segala aspek hidup kita.
Kita tidak boleh berhenti hanya pada taraf menjadikan Yesus sebagai Juruselamat, tetapi harus sampai pada taraf di mana kita menjadikanNya sebagai Tuhan dan Raja kita.
(Catatan: renungan ini merupakan tulisan saya yang sebelumnya sudah pernah dimuat di renungan harian Spirit).
Jika artikel ini memberkati Anda, jangan lupa untuk membagikannya kepada rekan-rekan jejaring sosial Anda (facebook, twitter, google plus, whatsapp, dll) melalui tombol share yang tersedia pada artikel ini.
Anda juga dapat memberikan tanggapan, komentar, saran atau pertanyaan seputar artikel ini pada kolom komentar yang tersedia di bawah. Tetapi semua komentar harus dimoderasi terlebih dahulu, dan hanya komentar yang memenuhi syarat yang akan dipublikasikan.
Silakan juga bergabung dengan Fans Page Facebook Rubrik Kristen dengan cara mengklik “Like” atau “Sukai” pada Fans Page Facebook Rubrik Kristen di situs ini, sehingga Anda selalu mendapat info artikel-artikel terbaru dari situs ini. Terima kasih. GBU.